BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Saat pemuda dari berbagai organisasi menginginkan adanya wadah persatuan bagi organisasi pemuda, ada satu tokoh pemuda yang menentangnya. Dialah Muhammad Yamin, ketua dari organisasi Jong Sumateranen Bond.
Alasan Yamin menolak menyatukan semua organisasi pemuda adalah demi kebebasan bergerak. Menurut Yamin, yang diperlukan adalah federasi organisasi pemuda, sehingga organisasi kedaerahan yang ada bisa bergerak bebas.
Saat Kongres Pemuda II sedang berlangsung, Yamin yang menjabat sebagai sekretaris menuliskan gagasannya tentang ‘Sumpah Pemuda’. Kemudian, gagasan ini disampaikan Yamin kepada ketua kongres, Sugondo Djojopuspito.
Gagasan Yamin kemudian dibacakan Sugondo, yang disetujui oleh semua peserta kongres, bertepatan dengan 28 Oktober 1928. Maka, lahirlah sumpah pemuda seperti yang dikenal saat ini.
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
(bpc4)