BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Tagar #madura dan #sampit trending di twitter Indonesia pada Rabu, 10 Februari 2021 sore.
Penyebabnya adalah kasus pembunuhan gadis bernama Medelin Sumual oleh tersangka yang berinisial MM di Kelurahan Barong Tongkok, Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Medelin Sumual adalah gadis Dayak, sedangkan MM adalah pemuda dari suku Madura. Motifnya adalah Medelin menolak diajak melakukan persetubuhan dengan MM, sehingga terjadilah pembunuhan.
Akibat pembunuhan ini, Lembaga Adat Besar Kabupaten Kutai Barat memberikan sanksi adat berupa denda 4,120 antang atau guci. Nilainya setara dengan Rp1,648 miliar, dengan harga per satuan guci Rp400 ribu.
Kemudian, denda ini ditambah dengan prosesi adat kematian suku Dayak Benuaq, Mapui, dan Kenyau Kwangkai sebesar Rp250 juta. Dengan demikian, total yang harus dibayarkan adalah Rp1,898 miliar.
MM diberikan waktu hingga 6 bulan untuk membayarkan denda adat tersebut. Jika tak dibayarkan dalam waktu tersebut, maka semua warga Madura yang ada di Kutai Barat akan diusir dari Kutai Barat.
Peristiwa ini membuat warganet khawatir akan terjadi lagi tragedi Sampit, yang memakan korban hingga 400 jiwa, 33 ribu mengungsi, dan 23 ribu harus keluar dari Kalimantan.
“no more Dayak vs Madura conflict. no more Sampit 2.0,” tulis akun @ddelouvree.
“Semoga peristiwa Madura Dayak tidak terjadi. Amin,” tulis akun @nbiells. (bpc4)