BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Bahagialah orang yang panjang umurnya dan bertambah baik amal ibadahnya. Ketika nanti menghembuskan nafas terakhir hendaknya khusnul khatimah. Allah sayang dengan umatnya. Salat yang satu ke salat yang lain akan menghapuskan dosa yang terjadi diantara keduanya. Supaya manusia kembali dalam keadaan khusnul khatimah.
“Namun manusia sulit untuk sadar tentang seberapa banyak dosa yang sudah dilalukannya,” ujar Ustaz Marhalim Khaidir SAg dalam khotbahnya di Masjid Al-Hidayah Pemprov Riau, Jumat (29/9/2017).Â
Pada momentum tahun baru hijriyah, perlu disadari bahwa usia semakin bertambah namun bertambahkan amal ibadah kita. Dalam hakikatnya hijrah bermakna berpindah. Setiap manusia itu selalu berpindah dari waktu ke waktu, dan amal ke amal.
Dalam riwayat yang dia ceritakan, bahwa iblis dikeluarkan dari surga walau dia hanya melakukan satu saja kesalahan. Artinya syurga itu tempat orang yang tidak punya dosa. Makannya dalam perpindahan kehidupan maka tujuan akhirnya adalah Surga. Tidak hanya iblis, Adam dan Hawa juga punya satu dosa dan kemudian dikeluarkan dari surga.Â
“Firman Allah: Wahai orang beriman bertobatlah kamu dengan sebenarnya tobat, supaya setelah kamu bertobat Allah SWT masukkan kamu ke dalam Surga,” jelasnya.Â
Dia menguraikan, posisi paling dekat seorang hamba kepada Rab-nya di saat sujud. Makanya ada kenikmatan luar biasa ketika bersujud dan dianjurkan dalam sujud itu banyak berdoa.Â
Nabi Muhammad SAW selalu berdoa untuk meminta ampun atas dosa walau dosanya sudah mendapatkan jaminan ampunan dari Allah. Maka sudah selayaknya utarakan doa indah itu dalam sujud.Â
“Allah SWT tidak pernah berat dan menunda-nunda untuk mengampunkan dosa hambanya, hanya manusia yang sengaja menunda dan memberatkan diri untuk meminta ampun,” sambungnya.Â
Di akhir khotbahnya, Ustaz Marhalim mengemukakan, hijrah bukan semalam, sebulan bahkan bukan hanya selama hidup, mati pun kita hijrah melalui anak yang soleh dan sedekah jariah. Semua itu berakhir setelah kaki menginjakkan surga. (bpc3)