BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Jumlah penghuni Rutan Sialang Bungkuk yang tidak sesuai dengan kapasitasnya menjadi faktor utama penyebab ratusan penghuninya memberontak dan kabur.
Seperti dikatakan Kepla Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Provinsi Riau, Lilik Sujandi saat ditemui di ruangannya, Jumat (10/1/2018). Ia mengatakan bahwa banyaknya penghuni rutan berpengaruh terhadap pelayanan.
“Memang sudah tidak sesuai lagi dengan kapasitasnya. Jumlah tahanan yang melebihi kapasitas itu menyumbangkan adanya kesulitan-kesulitan di dalam melakukan pelayanan dengan maksimal. Contoh, misalnya terkait penempatan kamar yang tadinya proporsional, namun karena terdapat kelebihan kapasitas jadi sulit untuk proporsional,” ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, yang menjadi persoalan adalah masalah kebutuhan dasar penghuni lapas. Ini merupakan salah satu tuntutan penghuni rutan.
“Yang kedua layanan kebutuhan dasar. Misalnya jumlah debit air minum atau air untuk kebutuhan keseharian. Begitu over kapasitas itu tentu menjadi masalah,” jelasnya.
Baca:Â Tidak Puas Terhadap Layanan Rutan, Berikut Beberapa Tuntutan Napi Sialang Bungkuk
Lilik mengatakan ada beberapa kemngkinan yang terjadi akibat air ini, sehingga menimbulkan permasalahan di dalam rutan.
“Baik masalah di kalangan narapidana tahanan yang berkaitan mungkin saling mengasai sumber air dan sebagainya. Atau pada petugas rutan yang tidak melakukan pengaturan ataupun upaya-upaya penambahan dan sebagainya. jadi ini terkait kebutuhan-kebutuhan hak dasar yang terabaikan,” katanya.
Jadi apabila diurutkan akan tahu mengapa over kapasitas yang menjadi akar penyebabnya. Over kapasitas menyebabkan pelayanann kurang maksimal sehingga membuat penghuni rutan tidak puas terhadap pelayanan yang ada. Hal ini membuat mereka tidak puas dan melakukan pemberontakan.Â
Sebagai informasi rutan sialang bungkuk memiliki kapasitas 561 orang, sedangkan saat ini penghuninya adalah sebanyak 1.369 orang. artinya jumlah ini lebih dari 2 kali lipat dari kapasitasnya. (bpc11)Â