BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Riau Ahmad Hijazi, meminta agar Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM, lakukan kerjasama dengan pihak distributor dalam upaya memutus mata rantai jalur distribusi yang begitu panjang.Â
Dia mengatakan langkah itu sudah waktunya dipikirkan pemerintah supaya bisa jaga stabilitas harga sembako di pasar.Â
“Sudah saatnya mata rantai penyaluran sembako ini diputuskan, demi menjamin stabilitas harga di pasar. Langkah demikian dianggap salah satu bentuk operasi riil untuk atasi masalah lonjakan harga sembako di Riau,” katanya, Jumat (12/1/2018).Â
Ahmad Hijazi menjelaskan, pemerintah tidak bisa hanya bergantung pada dana APBD untuk tindakan operasi pasar. Sebab anggaran yang tersedia sangat terbatas dan butuh volume besar. “Tentu nilai modalnya juga harus besar,” sambungnya.Â
Maka dari itu, dia menambahkan perlu kerjasama dengan pihak distributor. Selain itu dengan langkah seperti ini diyakini akan membantu pihak distributor dalam penyalurannya sembako ke pasar.Â
“Hanya saja memang kita harus memutuskan mata rantai supaya harga itu stabil di bawah (pasar),” sambungnya.Â
Sebelumnya, Ahmad Hijazi juga mengkritik sejumlah dinas dan badan yang tangani soal pangan dan sembako di Riau tak punya data akurat. Sehingga menghambat dalam langkah kebijakan dan kesulitan atasi soal lonjakan harga sembako di pasaran.Â
Dia menambahkan, komunikasi Intensif juga perlu dilakukan antar instansi yang menjaga produksi dan dinas yang jaga distribusi. Diantaranya dinas yang menjaga produksi itu adalah Dinas Perkebunan, Pertanian, Perikanan, Peternakan. Sedangkan dinas yang jaga distribusi yakni Perdagangan.Â
Untuk diketahui, belakangan ini pemerintah mengeluhkan soal lonjakan harga beras di pasaran. Sehingga sudah muncul beberapa opsi untuk membuka kran impor beras dari negara luar. (bpc3)