BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Soal pertumbuhan ekonomi dan inflasi Riau mendapatkan perhatian khusus dari Presiden Jokowi. Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman diwarning (dapat peringatan) soal itu dalam rapat bersama presiden beberapa waktu lalu.Â
Hal ini diakui oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Kamis (26/10/2017). “Intinya memang soal itu. Terutama pergerakan pertumbuhan ekonomi dan inflasi di Riau memang harus dijaga,” katanya.Â
Andi Rachman menyebut, soal inflasi dan pertumbuhan ekonomi Riau perlu mendapat perhatian khusus dari Pemprov Riau, mengingat dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan pertumbuhan ekonomi Riau masih beringsut.Â
Perlu upaya spesifik supaya lebih mengena dalam tangani masalah ini. Baik dalam bentuk regulasi maupun kebijakan lain yang mendukung terhadap pergerakan perekonomian daerah serta kemampuan mengendalikan inflasi daerah.Â
Dalam catatan Bank Indonesia dari hasil identifikasi persoalan terhadap lesunya ekonomi Riau bermula pada tahun 2015 lalu. Asap dari Karhutla di Riau begitu menggerus pendapatan masyarakat sehingga geliat belanja menurun.Â
Pemerintah bekerja menekan angka Karhutla, namun ternyata harga minyak dunia dan Crude Palm Oil (CPO) anjlok. Akibatnya, perekonomian belum begitu pulih meski beringsut mengalami kenaikan. Selanjutnya, bagaimana dengan kondisi ekonomi Riau di 2017?
Dalam kajian ekonomi Riau periode Agustus 2017, Bank Indonesia (BI) Riau punya optimisme kuat, kalau ekonomi Riau sedikit bangkit. Diperkirakan untuk triwulan ke IV 2017, peningkatannya berada pada angka 2,72% plus-minus 0,5% dengan tendensi ke arah batas atas.Â
Sumber pertumbuhan itu datang dari konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, investasi, dan ekspor yang tumbuh positif jika dibandingkan dengan triwulan III 2017.
Di sisi lain pertumbuhan ekonomi Riau tertahan oleh sektor pertambangan, yang pada akhir tahun diperkirakan mengalami kontruksi lebih dalam dibandingkan realisasi triwulan II 2017 dan perkiraan triwulan III 2017.Â
Ekonomi Riau membaik juga diramalkan terhadap keseluruhan tahun 2017. Di mana pertumbuhan itu mencapai angka 3,17%, lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 2,23%. Laju pertumbuhan masih dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga dan komoditi serupa di triwulan III 2017. (bpc3)