BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Tingginya tingkat konsumsi masyarakat terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) di Riau ternyata karena peruntukkannya tidak tepat sasaran. Sehingga banyak masyarakat kelas bawah mengeluh kelangkaan premium di SPBU.Â
Ketua Hiswana Migas Riau, ‎Tuah Laksamana mengatakan, dalam situasi seperti ini, sudah waktunya kendaraan mewah untuk meninggalkan BBM premium dan beralih ke varian BBM lain, seperti pertalite dan pertamax.Â
“Kalau pakai mobil Pajero Spot atau Fortuner, tapi masih ikut antrean di jalur premium kan tidak pantas rasanya. Ini memang soal kesadaran dari masyarakat sendiri,” katanya.Â
Baca:Â Pertamina Kurangi Jatah Premium di SPBU Hingga 50 Persen
Dia menambahkan, sebagian besar untuk kendaraan baru saat ini memiliki spesifikasi tinggi dan tidak cocok pakai BBM jenis premium. Minimal pertalite. Dia menyebut, jika sudah ada kesadaran seperti itu, maka peruntukan premium bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan.Â
Kondisi di lapangan hari ini, masyarakat sulit dapat premium karena sejumlah SPBU hanya sediakan satu jalur untuk premium. Sementara kebutuhan masyarakat tinggi.Â
Dalam catatan PT Pertamina, untuk di Riau sendiri, penggunaan premium 48% hingga 50% di atas Aceh dan Sumut. Pertamina juga mengklaim bawa pendistribusian produk itu sesuai dengan permintaan pasar. Namun di lapangan masih saja premium sulit didapat.Â
Baca:Â Dibanding Aceh dan Sumut, Angka Konsumsi Premium di Riau Masih Tinggi
“Saya juga heran mengapa di lapangan masyarakat mengeluh sulit dapat premium. Pertamina sebut tingkat konsumsi premium di Riau tinggi. Sementara penyalurannya sesuai dengan permintaan masyarakat. Saya juga heran mau jawab apa kalau di lapangan premium susah didapat,” smabungnya. (bpc3)