BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Seorang pakar perkotaan Mardianto Manan menilai sudah terlambat jika saat ini pemerintah baru mengkaji rekayasa lalu lintas, saat pengerjaan fly over dimulai.
Seperti yang diterangkannya kepada bertuahpos.com, Selasa 13 Maret 2018, seharusnya kajian rekayasa lalu lintas di dua lokasi pembangunan fly over (FO)Â sudah dilakukan sedini mungkin.
“Seharusnya kajian ini sudah dilakukan jauh sebelum proyek ini dikerjakan. Seharusnya sewaktu konsultan perencana membuat rancang bangun fly over ini, UPL dan UKL (bukan AMDAL) sudah dilakukan. Bahkan dampak pembangunan terhadap kawasan sekitarnya juga sudah dilakukan kajian bersamaan dengan konsultan perencana pembuat rancang bangun konstruksi fly over ini,” terangnya.
Mardianto menilai apabila kajian rekayasa lalu lintas baru dikerjakan sekarang, maka akan terlambat mempersiapkan hasil kajian tersebut nantinya.
“Jadi kalau sekarang harusnya sudah terlambat melakukan kajian rekayasa lalinnya. Soalnya pada bulan ini juga kita membangun konstruksinya. Pertanyaannya, kapan mempersiapkan hasil kajian rekayasa tersebut sebagai rekomendasi dari hasil kajian? Misalnya jalan alternatif harus dilebarkan badan jalannya, diperbesar persimpangannya, diberi rambu-rambu larangan, suruhan dan hati-hati,” jelasnya.
Pria asli Pangean Kuantan Singingi ini juga menjelaskan kajian terhadap lalin pada sekitar lokasi pembangunan fly over, tidak semestinya harus andalalin.
Baca:Â Jelang Pembangunan FO, Hari Ini Dishub Baru Bahas Rekayasa Lalu Lintas
“Cukup dengan rekayasa lalu lintas saja. Mana jalan alternatif yang akan dilewati untuk mengurangi dampak lalin bersebab pembangunan dua fly over ini? Mana jalan alternatif tersebut harus diseleksi? Prasarana dan sarana jalan disana, bisakah dilalui sebagai jalan alternatif? Lihat dari segi lebar jalannya, tingkat hunian penduduk di jalan tersebut, apakah dibuat satu arah atau dua? Perlu rambu atau lainnya. Jenis kendaraan seperti apa yg bisa dilewatkan disana? Inilah buah dari rekayasa lalin tersebut, sehingga macet dapat dikurangkan,” tuturnya.
Meskipun menilai sudah terlambat, pria yang juga aktif mengajar di Universitas Islam Riau (UIR) ini mengimbau agar pemerintah mau segera memaksimalkan kajian setiap harinya.
“Tapi tak apalah mari kita maksimal kan waktu hari perhari ini untuk merencana mengkaji, merekomendasikan dan langsung melaksanakan hasil kajian dan langsung pula dibangun fly overnya, semoga sukses jua hendaknya. Terakhir yang terpenting semua itu tentu perlu pengadaannya. Kapan dilelang atau dianggarkan? siapa yang menganggarkan? Pemko atau pemprov? Ini semua harus pasti dan clear di lapangan,” pungkas Mardianto. (bpc9)