BERTUAHPOS.COM (BPC), LIMAPULUH KOTA – Â Ketua Perhimpunan Pengusaha Unggas Indonesia (PPUI) Sumatera Barat, Khazanatul Isra, menyebut jika peternak ayam di Sumbar kini mengeluhkan mahalnya harga jagung sebagai campuran pakan ayam.
Disampaikan Isra, idealnya harga Jagung berkisar Rp3.500 per kilogram, tetapi kini berada diangka Rp4.200 per kilogram. Belum lagi pakan lainnya yang juga sangat mahal.
Menurutnya salah satu penyebab komoditi jagung naik, karena jumlah produksi tidak memenuhi jumlah kebutuhan.
“Contoh untuk Kabupaten Limapuluh Kota produksi komoditi Jagung di daerah tersebut hanya mampu memenuhi 10% dari total kebutuhan. Dimana peternak di Kabupaten Limapuluh Kota memerlukan 350 ton setiap harinya,” sebut Isra, Kamis (20/04/2017).
Untuk mengatasi hal itu, maka komoditi tersebut dipasok dari luar daerah, seperti Kabupaten Pasaman dan Pesisir Selatan, serta Provinsi Bengkulu dan Lampung.Â
Selain jagung, bahan untuk pakan ayam yang sering mengalami kenaikan adalah dedak padi, yang mana sekarang harganya berkisar Rp1.800 setiap kilogramnya, dan harga standarnya Rp1.500 per kilogram.
Disebutkannya, saat ini ada enam juta ekor ayam yang dipelihara di kabupaten itu, dengan produksi telur per hari berkisar 75% dari total jumlah ayam.
Selain itu, Khazanatul juga meminta peternak meningkatkan daya saing untuk menghadapi banyak bermunculannya peternakan ayam provinsi lain. Dimana beberapa provinsi tersebut menjadi lokasi pemasaran produksi telur dari Kabupaten Limapuluh Kota.
Untuk itu para peternak harus meningkatkan daya saing agar usaha yang dilakoni tersebut dapat berlanjut pada masa mendatang. Jika tidak mampu menghadapi, maka peternak ayam di Limapuluh Kota bisa gulung tikar.
“Para peternak harus bisa membenahi manajemen di tempat usaha mereka masing-masing agar mampu bersaing dengan hasil produk yang lebih baik. Dan kita PPUI sudah menyampaikan hal itu kepada masing-masing peternak,” jelasnya. (bpc15)