BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Masyarakat Pekanbaru saat ini masih mengeluhkan bus Trans Metro Pekanbaru yang dinilai jauh dari kata layak. Pasalnya, bus yang ada saat ini sudah mulai keropos, bodi bus yang lecet, lampu yang tidak menyala di malam hari sampai keterlambatan bus yang datang.
Seperti yang dikeluhkan oleh Sami warga Pekanbaru kepada bertuahpos.com. “Bus sekarang ini kalau saya lihat sudah tidak layak lagi. Coba saja lah ya kita pandang sendiri keadaannya bagaimana, kita yang awalnya bangga punya bus yang nyaman dan murah malah jadi sebaliknya,” katanya Kamis (4/2/2016).
Pria yang duduk di salah satu universitas di Pekanbaru tersebut menambahkan, ada bentuk kelalaian dari pemerintahan untuk melakukan perawatan bus TMP tersebut. Bahkan ada beberapa pengemudi bus yang juga ngebut dijalanan.
“Heran juga saya lihatnya, kalau agak kosong saya lihat ngebut dia tu. Mereka ini mau kejar setoran atau gimana, tak ada lagi kebanggan kita sama bus TMP tu,” jelasnya lagi.
Sementara itu, hal senada juga dikatakan oleh Julian, untuk menunggu bus sendiri, masih terbilang cukup lama. “Masih terbilang cukup lama kami menunggu untuk kedatangan bus, sudah haltenya banyak coretan tentu sebagai pengguna merasa tidak nyaman,†keluhnya.
Untuk itu dirinya berharap dengan datangnya bus baru tersebut, diharapkan bisa memperbaiki transportasi di Pekanbaru. “Tapi jangan baru beberapa tahun pakai sudah rusak kayak bus yang sekarang ini,†tutupnya.
Sebelumnya Pengamat Perkotaan, Mardianto Manan mempertanyakan kesanggupan Pemko Pekanbaru menerima 50 bus dari pemerintah pusat. Pasalnya beberapa hibah yang sudah kementerian perhubungan tidak jelas nasibnya.
Seperti 20 bus besar yang pertama diserahkan ke Pemko Pekanbaru, sempat dibiarkan mangkrak di Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS). Bahkan bus tersebut tidak terawat dan tak dapat difungsikan akibat banyaknya onderdil yang hilang.
Belakangan melalui APBD Perubahan 2015, Pemko Pekanbaru menganggarkan perbaikan. Namun sampai sekarang 20 bus yang katanya sudah diperbaiki tak kunjung digunakan. Lalu ada pula satu unit kapal atau bus air juga terbengkalai di Pelabuhan Sungai Duku Pekanbaru, Provinsi Riau. Alasannya biaya operasional terbilang mahal dan penumpang tidak ada.
“Jadi hebat juga Pemko Pekanbaru ini bisa dipercaya kementerian untuk mengelola 50 bus baru. Padahal 20 bus yang pertama jadi besi tua apalagi Kapal Senapelan tidak ada dipakai-pakai,” kata Mardianto. (iqbal)