BERTUAHPOS.COM (BPC),PEKANBARU – Memasuki cuaca kemarau diperkirakan jatuh pada bulan Mei nanti. Data 2016, Riau menunjukan penurunannya dalam kasus asap.Â
Di tahun 2017 ini, dengan masuknya cuaca kemarau nanti Korem 031/Wirabima menyampaikan bahwa sudah menerapkan siaga darurat pada Januari lalu, pihaknya tetap melakukan patroli. Hal ini untuk menciptakan wilayah Riau tetap kondusif.
“Mei masuk musim kemarau sampai Juni dan Juli, kita sosialisasikan gema antisipasi kebakaran lingkungan,” kata Komandan Satgas Karhutla Riau, Brigjend TNI Abdul Karim usai melakukan Coffee Morning, Selasa (18/4/2017).
Baca:Â Memasuki Musim Kemarau, Polsek Perhentian Raja Duet Koramil Gelar Sosialisasi Larangan Karhutla
Dalam  mengantisipasi kedepannya, Satgas Karhutla akan menerapkan pola baru, diantaranya dengan masing-masing komandan distrik militer (Dandim) wajib memiliki data lahan bekas kebakaran.Â
“Satgas akan menerapkan pola masing-masing kodim harus punya data siapa pengolah lahan bekas terbakar. Karena kemungkinan orang itu yang membakar, tidak mungkin api muncul begitu saja,” jelas Danrem 031/WB.
Selain itu, dalam kasus kebakaran bisa disinyalir pengolah tersebut bisa berkemungkinan bagian dari pembakaran. Kemudian akan dihadapkan dengan proses hukum. Namun itu menurutnya baru sekedar pendapatnya pribadi.
Baca:Â Gubri Kembali Pertegas Soal Gambut dan Karhutla
Lebih lanjut dikatakannya, dengan adanya data siapa pengolah lahan terbakar, masyarakat juga bisa diberitahu. Sehingga masyarakat sekitar lahan tersebut bisa mencegah siapa yang akan masuk hutan.
Sebelumnya dalam kesempatan itu, Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin menyampaikan bahwa Riau akan memasuki musim kemarau pada Bulan Mei. Terlebih lagi angin akan bertiup dari Utara ke Selatan.
“Ini dampaknya juga bisa Riau akan berasap meski tidak terbakar jika Sumatera Selatan dan Jambi kebakaran. Karena Riau berada di khatulistiwa, angin akan berbelok pelan sehingga ibarat membelokkan kendaraan, maka berpotensi asap berkumpul, lalu bisa mengarah ke negara tetangga,” pungkas Brigjen TNi Abdul Karim. (Bpc8)