BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU TEMPO DULU – Seyogyanya pasar merupakan tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual beli barang atau jasa. Dalam teori ilmu ekonomi, pasar berkaitan dengan kegiatannya, bukan tempatnya.
Adapun ciri khas sebuah pasar adalah adanya kegiatan transaksi atau jual beli. Hal inilah yang ingin direalisasikan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru dalam pembangunan Pasar Cik Puan Pekanbaru.
Namun hal ini tidak terealisasikan hingga kini. Banyak sumber menyebutkan, Pasar baru Cik Puan Pekanbaru kini nasibnya terbengkalai. Dibangun sejak tahun 2010, pasar yang rencananya akan dibangun dua lantai ini terhenti pembangunannya sejak 2012 silam.
Tepaatnya ditahap proses pembangunan rangka bangunan. Padahal awalnya pasar baru Cik Puan ini diproyeksikan untuk menggantikan Pasar lama Cik Puan yang sudah ada sejak tahun 1970, yang terhitung sudah mengalami sembilan kali kejadian kebakaran.
Â
Padahal dana yang sudah dihabiskan sudah sangat banyak. Terhitung sudah mencapai Rp 20 miliar lebih. Dalam APBD 2010-2011, perencanaannya pembangunan gedung pasar baru Cik Puan sampai selesai akan menghabiskan dana mencapai Rp 50 miliar.
Kini, gedung baru Pasar Cik Puan Pekanbaru, yang berlokasi di tengah kota, tepatnya di Jalan Tuanku Tambusai atau radius 200 meter dari Kantor Wali Kota Pekanbaru ini, hanyalah gedung tua besar yang tidak terurus lagi.
Rangka-rangka besar yang telah dibangun kini kondisinyapun sudah keropos dan berlumut karena selalu terkena hujan. Bahkan di beberapa titik gedung Pasar Cik Puan terdapat genangan air. Baik dilantai dasar maupun lantai atas gedung.
Pantauan Bertuahpos.com, kondisi gedung baru Pasar Cik Puan yang hanya rangka bangunan, dimanfaatkan oleh pedagang yang berjualan untuk memarkirkan kendaraan mereka di lantai satu pasar. Namun lain halnya di lantai dua, diatas banyak ditemukan
serpihan kaca botol bekas minuman keras serta beberapa puntung rokok. Selain itu juga ditemukan beberapa botol bekas obatanti gigitan serangga dan nyamuk. Bahkan juga ditemukan beberapa gelandangan yang sedang tertidur dilantai dua Pasar Cik Puan. Hal ini dibenarkan oleh salah seorang warga sekitar yang tidak mau disebutkan namanya. Dia mengatakan bahwa gedung baru Pasar
Cik Puan jika malam hari bagaikan hotelnya para gelandangan. Karena banyaknya gelandangan yang datang ke gedung Pasar Cik Puan untuk tidur di lantai dua gedung.
Ini sangat disayangkan, gedung baru Pasar Cik Puan yang diharapkan bisa menjadi wadah baru bagi penjual dan pembeli agar lebih nyaman dalam bertransaksi, kini nasibnya menjadi hotel prodeo para gelandangan. Begitulah sekelumit gambaran Pasar Cik Puan, yang saat ini abai dan termakan masa.
Penulis: Teguh Asrin