BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau ikut menghimbau warga waspada masuknya Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Sebab terindikasi organisasi ini pecahan Al Qiyadah Al Islamiah aliran sesat yang dahulu dipimpin Ahmad Musadeq yang mengaku nabi palsu.
Hal itu disampaikan Ketua MUI Provinsi Riau, Prof Nazir Karim kepada kru bertuahpos.com. “Kita sama dengan sikap MUI pusat dan di daerah lain, Gafatar termasuk aliran sesat,” katanya ketika dihubungi, Rabu (13/01/2015).
Prof Nazir menyampaikan Gafatar sudah pernah dilarang keberadaan dan aktivitasnya sebab terindikasi sebagai pecahan Al Qiyadah Al Islamiyah. Pola gerakan Gafatar di tiap daerah berbeda-beda. Namun, yang paling kentara memang gerakan ini mirip dengan gerakan yang pernah dibawa Ahmad Musadeq yang mengaku nabi palsu. (Baca: Awas, Gafatar di Riau Tergolong Berbahaya)
Untuk itu, MUI saat ini sedang melakukan pengkajian mendalam terkait organisasi ini. Apalagi belakangan marak adanya laporan orang hilang secara misterius dan diduga kuat bergabung dengan Gafatar.
Untuk itu meski belum ada kabar Gafatar di Riau, mantan Rektor UIN Suska Riau ini berpesan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan ajaran-ajaran yang menyimpang. “Kita harapkan pemerintah juga tidak sembarang memberikan izin kepada ormas-ormas. Harus diteliti dulu, dan minta pendapat dari MUI. Masyarakat juga jangan gampang dipengaruhi,” katanya.
Bagi masyarakat yang sudah bergabung sebagai anggota Gafatar, Prof Nazir berharap agar kembali ke ajaran sesuai dengan Alquran dan hadist. “Kembalilah ke jalan yang lurus, bagi yang sudab terlanjur bergabung,” harapnya.
Tentang masih munculnya aliran-aliran yang menyimpang dari ajaran agama, menurut Nazir itu menjadi tanggungjawab bersama. Terutama para pendakwah agar memberikan pemahaman Islam yang berdasarkan Alquran dan Hadist. “Kita berpesan kepada dai-dai dan penceramah kita menyampaikan pesan ke masyarakat jangan ikut yang begitu-begitu (aliran sesat),” tuturnya.
Sebagaimana informasi, paham Al Qiyadah Al Islamiah jadi buah bibir beberapa tahun yang lalu. Ketika muncul orang bernama Ahmad Musadeq yang mengaku sebagai nabi setelah Nabi Muhammad. Musadeq saat itu merekrut banyak orang dan mengajarkan ajaran yang dianggap menyimpang, termasuk dalam tata cara beribadah. Al Qiyadah Al Islamiah dinyatakan organisasi terlarang dan akhirnya dibubarkan. (Riki)