Â
Namun, apakah alasan dari pemilik travel ilegal tetap beroperasi? Berikut penjelasan singkat Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Dinas Perhubungan kota Pekanbaru, Max Robert.
Â
“Mereka itu tidak serius untuk menarik penumpang. Mereka terkadang hanya iseng-iseng untuk sekedar menambah penghasilan saja,” kata Max Robert kepada bertuahpos.com.
Â
Dikatakan Max, selain hanya untuk sekedar menambah penghasilan, para pemilik travel ilegal tersebut menjadikan pekerjaan sampingan agar bisa menutupi angsuran mobil yang dikreditnya.
Â
“Sebetulnya itu tidak boleh, kalau mereka punya kerja lain tapi mengorbankan orang lain, tentu ke travel legal atau yang resmi terkena dampaknya. Kan kasihan juga kalau mereka kayak gitu,” jelasnya.
Â
Ketika ditanya jumlah travel resmi, Max mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang diperoleh dari Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Pekanbaru, jumlahnya sebanyak 500 lebih.
Â
“Yang plat kuning sudah 500 lebih. Ini jauh dari gembar gemborkan sebanyak 2000 unit untuk sekarang ini. Kita ingin direspon, minimal 1000-1500 unit sudah beralih ke plat kuning, tinggal nanti sisanya diatur saja. Keberhasilan ada, tapi tidak seperti yang diharapkan,” terang Max.
Â
Dikarekana hal tersebut, Dishub akan terus gencar melakukan razia di lapangan untuk mengamankan travel ilegal yang hingga saat ini masih saja beroperasi di Pekanbaru.
Â
Sebagaimana diberikan sebelumnya, Maraknya travel ilegal di Pekanbaru, membuat Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Pekanbaru gencar melakukan razia. Terbukti, dari hasil razia tersebut Dishub berhasil mengamankan 23 mobil travel ilegal.
Â
Dengan adanya penangkapan tersebut, Ketua Organda Kota Pekanbaru dengan tegas mengatakan bahwa, dirinya menolak keberadaan travel ilegal tersebut. Hal ini dikarenakan bisa merugikan penumpang dan travel yang memiliki izin.
Â
Penulis: Iqbal
Â