BERTUAHPOS.COMÂ (BPC), PEKANBARU – Kebijakan Pemerintah memberlakukan rekayasa lalu lintas, dengan melarang kendaraan jenis sepeda motor untuk tidak melintas di jembatan layang, banyak ditolak oleh pengendara, khususnya mereka yang menggunakan kendaraan sepeda motor.
“Ada semacam diskriminasi terhadap pengendara sepeda motor, jika aturan seperti ini diterapkan,” ujar Haris, warga yang tinggal di Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru, Jumat (30/09/2016).
Dia menyatakan diri tidak setuju dengan penerapan kebijakan rekayasa lalu lintas itu. Padahal pembangunan fly over juga tidak dipilah berdasarkan uang pengendara. Melainkan secara keseluruhan dibangun dengan uang rakyat.
“Saya tidak setuju. Karena pengguna sepeda motor juga punya hak sama dengan pengendara lainnya saat melintas di jalanan,” sambungnya.
baca:Â Masyarakat Bingung Kenapa Fly Over Bebas Dari Sepeda Motor
Nada protes yang diutarakan Haris karena melihat tidak ada alasan konkrit aturan itu muncul. Jika hanya berpatokan pada angka kecelakaan, apakah dengan hadirnya aturan ini pemerintah bisa menjamin tidak ada insiden itu di fly over kedepannya.
Terlebih, untuk saat ini pengguna sepeda motor lebih banyak dari yang lainnya. Roda empat misalnya. Padahal dari ukurannya, fly over lebih cocok digunakan oleh pengguna sepeda motor dibandingkan kendaraan lain.
Apabila diperbolehkan lewat, maka justru kemacetan di bawah fly over itu dapat dikurangi. Dibandingkan mobil yang hanya bisa berjalan beriringan satu-persatu di atas jembatan layang itu.
Sikap protes tersebut juga diutarakan oleh Fatoni, warga Kecamatan Tampan Pekanbaru. Hadirnya kebijakan ini seolah memberi kesan bahwa kendaraan mewah dan orang kaya saja yang boleh melintas dijalur itu.
“Harus dikembalikan pada konsep awal mengapa fly over itu dibangun. Kalau memang dibangun hanya untuk pengendara mobil, kenapa tidak sejak awal adanya jembatan layang aturan itu diberlakukan,” ujarnya.
baca:Â Besok Fly Over Pekanbaru Clear Dari Sepeda Motor
Penulis: Melba