PEKANBARU, BERTUAHPOS.COMÂ – Acara seminar Communication Crisis yang digelar 29 Oktober 2016 ini dengan Topik krisis komunikasi, penanganan dan pemanfaatan media (media massa dan media sosial) akan menghadirkan dua pembicara nasional. Berikut profile dua pakar dalam seminar berkualitas pada hari Sabtu mendatang:
1. Luthfi Subagio, CEO MediatrustPR
Mengawali karir sebagai wartawan di kelompok Jawa Pos Grup, dan sempat menjadi Pimimpin Redaksi di Radar Surabaya. Luthfi Subagio mencoba membawa Radar Surabaya sebagai koran kota pertama milik Jawa Pos Grup. Tahun 2002, setelah mendapat beasiswa International Visiting Program (IVP) dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Luthfi memilih keluar dari Grup Jawa Pos dan dan kemudian bekerja untuk Voice of America (VoA).Â
Luthfi juga sempat menjadi penyiar radio di SCFM, sekarang Trijaya FM, kemudian duduk sebagai komisioner KPID Jawa Timur.
Kemudian di mulai dari tahun 2010, dia mendirikan perusahaan PR bernama MediatrustPR sampai saat ini. Sejak menangani krisis spin off Semen Padang dan beberapa krisis besar lain membuat Ia punya banyak pengalaman bagaimana mengendalikan krisis komunikasi. Alhasil, MediatrustPR kini banyak menangani klien nasional maupun internasional. Beberapa Klien yang kini masih dipegang adalah Semen Indonesia, Wilmar International, Indosat, Microsoft, Intel, MSD, Bukalapak, Bizzy, Cikarang Dry Port, Kawasan Industri Kendal, Coca Cola dan lainnya dimana tidak dapat disebutkan atas permintaan klien.
baca:Â Bagaimana Cara Menangani Media dengan Baik dan Benar, Serta Memanfaatkannya?
2. Djoko Su’ud Sukahar lahir di sebuah desa kecil Karanggeneng, Lamongan, Jawa Timur 17 November 1954. Besar dalam ‘kultur Majapahit’ dan ‘tradisi wali’ membuatnya tertarik mendalami serat, babad, dan sejarah sejak muda.
Kesukaannya jalan-jalan menjadikannya hafal legenda, sejarah serta tradisi mistik suku-suku di Indonesia. Sekitar 60% – 70% pernik-pernik suku itu didalami. Berbagai keyakinan serta mantra dikritisi untuk diambil hikmah, dan diuji secara pribadi tingkat kebaikan serta destruksinya.
Untuk penopang tujuan itu Djoko cukup lama mukim di negeri Srilanka dan India. Wilayah-wilayah mistik ditabukan di ‘Negara Buddha’ dan ‘Negara Hindu’ itu dimasuki, dan ini memberi pengertian berharga bagi penulis dalam melihat akar tradisi mistik di Nusantara.
Saat metafisika Indonesia terdegradasi akibat ‘ketidak-tahuan’ penulisnya, melalui Jawa Pos Grup Ia mendirikan Tabloid Posmo. Tujuannya untuk menggugah para spiritualis dan antropolog negeri ini kritis, agar ‘kekayaan’ ini tidak dilahap bangsa lain.
Sekarang pria ‘bergaya nyentrik’ ini sebagai kolumnis tetap di detik.com serta mengisi kolom sama di Harian Politik Rakyat Merdeka, Jakarta. Di harian politik itu Ia mendapat atribut sebagai ‘Dukun Politik’, memprediksi ‘negara dan nayaganya’ saban terjadi momen besar politik.
Sebagai wartawan dan sastrawan, tahun 1970-an Djoko mendirikan Majalah Seniman ‘Loka Sastra’. Majalah ini kerjasama dengan Dewan Kesenian Surabaya (DKS). Setelah itu pernah sebagai redaktur Harian Pagi Memorandum, Surabaya, Redaktur Pelaksana Mingguan Lensa Utara, Manado, Redaktur Pelaksana The Archipelago Magazine, Denpasar.
Ia juga pernah menjabat Pemimpin Redaksi Tabloid Politik Oposisi, Pemimpin Redaksi Tabloid Hukum Gugat, Pemimpin Umum Tabloid Metafisika Posmo, ketiganya berpusat di Surabaya.
Selain itu, juga pernah menjadi Pemimpin Redaksi Harian Pagi Hukum & Kriminal POSMETRO, Jakarta, Pemimpin Redaksi Tabloid Ekonomi Tender & Proyek, Jakarta, Pemimpin Redaksi Majalah Agrofarm, Jakarta. Sekarang Pemimpin Redaksi Nasionalisme.co.
Tiga buku telah diterbitkan. Pertama berjudul Tafsir Serat Suluk Gatolotjo, diterbitkan Penerbit Bentang Budaya, Jogyakarta, yang kedua Tafsir Gatolotjo & Sakralitas Yoni, diterbitkan Penerbit Narasi, Jogyakarta, dan yang ketiga Satrio Piningit, Menunggu Ratu Adil Nusantara, diterbitkan Penerbit Narasi, Jogyakarta.
Dilansir sebelumnya, seminar yang dilaksanakan pada 29 Oktober mendatang akan mengedepankan kualitas terbaik. Mengapa? Karena jika Anda ingin meningkatkan kinerja dibidang profesi Anda atau meningkatkan omzet ditempat perusahaan Anda, maka seminar ini layak untuk Anda. Jika Anda ingin menangani media maupun memanfaatkannya baik media massa atau media sosial, maka di seminar ini tempatnya.
baca: Bagaimana Meledakkan Kinerja dan Omzet Melalui Media Massa dan Media Sosial? Ini Jawabannya
Atau, mungkin Anda membutuhkan pengetahuan lebih maupun ingin meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berkomunikasi serta percaya diri, maka Seminar ini juga pantas untuk Anda. Ya, seminar Communication Crisis (Krisis Komunikasi) ini tidak saja mengupas persoalan komunikasi, penanganan dan pemanfaatan media massa, tetapi juga terkait media sosial.
Selain itu, Seminar dengan Para Pakar di bidangnya ini juga akan mengulas tentang peta media, bagaimana bicara di depan umum maupun media secara memikat, termasuk membedah dan memanfaatkan digital media. Hadir dua tokoh yang sangat familiar di kalangan insan pers, Luthfi Subagio dan Djoko Suud Sukahar.
Dijadwalkan, seminar Communication Crisis dengan topic krisis komunikasi, penanganan dan pemanfaatan media (media massa dan media sosial) pada tanggal 29 Oktober 2016 di Hotel Premiere Pekanbaru.
Secara garis besarnya, Seminar Berkualitas ini akan mengulas, cara dan tips menangani media, bagaimana peta media di Indonesia, siapa berkuasa? Bagaimana jika punya masalah dengan media? Membedah dan memanfaatkan Digital Media, krisis komunikasi, cara mengatasi dan SOP-nya.
“Kemudian bagaimana bicara di depan umum maupun media yang memikat? Dan tentu saja cara dan tips menguasai publik (Public Speaking). InsyaAllah seminar ini kita jamin berkualitas. Karena yang berbicara pakarnya, yang sudah berpengalaman puluhan tahun,†ujar Ketua Pelaksana Melba Ferry Fadli.
Jadi, lanjut Melba, sangat disayangkan dan rugi besar jika melewati seminar ini. Untuk informasi dan pendaftaran, segera hubungi kami di line 081212330080, 0811753750, 085272605868 atau line kantor 0761 859894. Bisa juga langsung ke kantor kami di Jalan Pepaya 40 C Sukajadi Pekanbaru. “Ingat yang mendaftar dalam minggu ini ada bonus istimewa,†ungkap Melba.
Kegiatan ini di dukung Bank Riau Kepri, Asian Agri, Astra Agro Lestari dan Sumatera Riang Lestari. (*)