BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pusat Data dan Informasi Kegempaan Sulawesi Tengah mencatat kerugian akibat gempa dan tsunami di Palu pada 28 September 2018 lalu mencapai angkat Rp18,48 triliun.
Saat itu, Kota Palu dan tiga kabupaten di Sulawesi Tengah yakni Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong diguncang gempa 7,4 Skala Richter (SR), yang disusul tsunami. Di beberapa titik di Kota Palu, juga terjadi likuefaksi yang membenamkan perumahan penduduk.Â
Kota Palu menderita kerugian paling besar, yakni mencapai Rp8,3 triliun. Bagian pesisir Kota Palu hampir semuanya hancur, begitu juga daerah-daerah yang terjadi likuefaksi, seperti Petobo, Balaroa, dan Sibalya.
Daerah dengan kerugian terbanyak berikutnya adalah Kabupaten Sigi yang menderita kerugian Rp6,9 triliun, Donggala Rp2,7 triliun, dan Parigi Moutong Rp640 miliar.
Gubernur Sulteng, Longki Djanggola mengatakan saat ini kondisi ekonomi di Sulteng mulai membaik. Setelah lumpuh total akibat gempa dan tsunami, secara perlahan kegiatan ekonomi mulai pulih.
“Syukurnya, saat ini ekonomi di Sulteng mulai pulih, setelah sebelumnya sempat lumpuh total,” kata dia, dikutip dari Tempo, Jumat 3 Mei 2019.
Sementara itu, jumlah rumah yang hilang akibat bencana ini terhitung sebanyak 6.504 rumah. Pemerintah sendiri telah menyiapkan daerah relokasi, antaranya Kelurahan Talise, Duyu, dan Pombewe. (bpc2)