BERTUAHPOS.COM, NEW YORKÂ – Selama ini, banyak perusahaan sukses yang harus melihat bisnisnya kandas setelah gagal beradaptasi dengan perkembangan zaman dan teknologi. Tengok saja Kodak, Alta vista, Blockbuster yang pernah mencatatkan kesuksesan besar tapi tak pernah mengamati perubahan sikap konsumen yang signifikan.
Tanpa inovasi, perusahaan-perusahaan besar harus siap melihat bisnisnya kandas dan tenggelam.
“Biasanya perusahaan-perusahaan besar bersikap lebih konservatif dibandingkan bisnis baru. Mereka tidak pernah melakukan eksperimen atau langkah apapun yang dianggap dapat berisiko pada laba perusahaan,” ungkap Direktur Pelaksana Perusahaan Konslutasi Red Rocket Ventures George Deeb seperti dikutip dari BBC, Jumat (5/9/2014).
Deeb menjelaskan, upaya-upaya inovasi mengharuskan pola pikir yang sangat berbeda. Para pengusaha harus lebih berani mengambil langkah maju meski belum pernah mencoba strategi tersebut sebelumnya.
Pakar inovasi di perusahaan konsultasi Gartner, Jackie Fenn mengatakan, semakin besar perusahaan maka semakin besar pula tantangan yang harus dihadapi. Perusahaan besar memang cenderung lebih takut pada kegagalan yang dianggap dapat merusak reputasi secara keseluruhan.
“Tapi pebisnis besar tak bisa tetap diam. Bisnis adalah eskalator yang terus bergerak naik. Lagipula bisnis terus berputar, ekspektasi para pelanggan juga berubah. Selain itu para pesaing dapat menghantui dan mengancam bisnis Anda,” terangnya.
Deeb juga menerangkan, para pengusaha besar cenderung mempertahankan dan bukan memperbarui gagasan-gagasan dalam berbisnis. Para pengusaha dengan merek yang kuat cenderung memberikan ide unutk gagasan jangka pendek.
Salah satu indikator perusahaan yang tidak inovatif adalah ambruk saat ditinggal pimpinan. Pasalnya perusahaan tersebtu kehilangan momentum untuk terus maju.
“Sementara contoh terbaik adalah Steve Jobs. Dia merupakan inovator paling handal dan sangat visioner. Itulah yang dibutuhkan untuk memunculkan inovasi-inovasi baru,” tandasnya. (Liputan6)