BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Cabang Provinsi Riau, Saut Sihombing, bungkam terkait pernyataan Gubernur Riau, Syamsuar yang menyebutkan perusahaan kelapa sawit di Provinsi Riau tidak memberikan kontribusi terhadap perbaikan jalan-jalan yang rusak.
Padahal kerusakan jalan di Provinsi Riau ini salah satunya disebabkan oleh truk pengangkut Kelapa Sawit dan CPO yang Over Dimensi dan Over Load (ODOL). Seperti truk yang ditangkap dari razia gabungan yang digelar di dua perusahaan sawit PT Adei dan PT Sari Lembah Subur, yang merupakan perusahaan yang tergabung dalam Gapki.
Bahkan, ada 10 unit mobil angkutan Crude Palm Oil (CPO) milik PT. Tasma Puja juga ikut diblokir warga Cenaku, pada Minggu, 31 Maret 2019 kemarin. Aksi pemblokiran ini tepatnya berada di Jalan Provinsi Lintas Selatan, dilakukan oleh puluhan warga tempatan sebagai aksi protes terhadap PT. Tasma Puja. Baca: 10 Mobil Angkutan CPO Milik PT Tasma Puja Diblokir Warga Karena Merusak Jalan Diketahui, PT Tasma Puja juga merupakan anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Riau.
Baca:Â Perusahaan Sawit di Riau Tidak Berkontribusi Terhadap Infrastruktur Jalan
Saut Sihombing yang beberapa kali dikonfirmasi melalui selulernya belum memberikan tanggapan. Meskipun pertanyaan konfirmasi melalui watshaap sudah diajukan sejak tanggal 2 April 2019, namun tetap tidak memberikan tanggapan. Sementara ceklist sudah berwarna biru pada whatshaap tanda pesan telah dibaca.
Wartawan bertuahpos yang mencoba menghubungi melalui nomor selulernya juga tidak mendapat respon.
Seperti diberitakan, Gubernur Riau, Syamsuar, menyebutkan, perusahaan perkebunan kelapa sawit di Riau tidak memberikan kontribisi terhadap pembangunan infrastruktur jalan pemerintah di daerah.Â
Baca juga:Â Kendaraan ODOL Milik PT. SLS dan Adei Harus Segera Ditindak
Padahal, saat ini dari 2.799 kilometer jalan milik Provinsi Riau, sekitar 55,18 persen mengalami kerusakan kategori rusak sedang hingga rusak berat. Jalan rusak ini tersebar di 12 kabupaten/kota di Riau.
Salah satu penyebabnya, menurut dia, yakni banyaknya mobil angkutan dari perusahaan sawit di Riau yang melintas di jalan itu dengan muatan over dimension and over load.Â
Sementara Kepala Dinas PUPR Provinsi Riau, Dadang, menyebutkan, pihaknya menganggarkan Rp430 miliar setiap tahunnya untuk perbaikan jalan rusak tersebut.(bpc17)
Fantastis, Negara Rugi Rp43 Triliun Akibat Truk ODOL Perusahaan