BERTUTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pemprov Riau masih perlu berbenah dari banyak sektor, jika ingin pembangunan daerah mengarah pada perbaikan. Masalahnya sudah sangat kompleks dan menyentuh seluruh lapisan, mulai dari kesenjangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), hingga kinerja ASN dan pelayanan publik yang belum tertata baik.
Hal ini diakui oleh Gubernur Riau, Syamsuar dalam Musrenbang RKPD Provinsi Riau untuk tahun 2020 di Pekanbaru, Kamis, 28 Maret 2019. Soal kesenjangan kualitas SDM terlihat antar kabupaten/kota. Terdapat 7 kabupaten/kota Indek Pembangunan Manusia (IPM)-nya berada di bawah rata-rata provinsi yakni 71,79 persen.
Terdapat di Kabupaten Pelalawan, Kuansing, Inhu, Rohul, Rohil, Inhil dan Kabupaten Kepulauan Meranti. “Masalah ini bermuara karena rendahnya capaian komponen pembentuk IPM, seperti angka harapan hidup (70 persen); rata-rata lama sekolah (8,76 tahun); harapan lama sekolah (13 persen); dan pengeluaran perkapita (Rp10.677.000),” ungkapnya.
Dia menambahkan, masalah pembangunan lainnya yang perlu mendapat perhatian serius yakni berkaitan dengan kinerja ASN yang belum optimal, mulai dari manajemen untuk ASN hingga pembinaan ASN dilingkungan Pemprov Riau.
“Sedangkan untuk pelayanan publik, tampak belum optimalnya pelayanan publik berbasis teknologi. Sehingga masih menyulitkan masyarakat yang ingin berurusan,” jelas Syamsuar.
Selain 2 persoalan itu, ada banyak masalah lainnya yang menghambat terlaksananya pembangunan daerah, yakni kualitas infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan, air bersih dan air minum, air limbah dan sampah, elektrifikasi (jaringan kelistrikan).
Selain itu, indeks kualitas lingkungan hidup yang masih rendah, rendahnya pertumbuhan ekonomi, masih tinggi angka kemiskinan dan pengangguran, ketahanan pangan daerah, serta pengelolaan budaya dan pariwisata. (bpc3)