BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Soal Gubernur Riau punya 5 mobil dinas kini mendapat sorotan. Meski fasilitas itu sudah ada sejak Gubernur Riau sebelumnya, hal seperti ini baru mencuat ke publik.
Â
Selain 5 mobil dinas mewah, pola kemewahan yang dianggap boros dilakukan oleh Pemprov Riau juga terlihat pada saat menyambut tamu pejabat dari pusat yang berkunjung ke Riau. Hal seperti ini seolah sudah menjadi budaya, tidak afdal rasanya jika tamu pejabat dari pusat tak disuguhkan fasiltas istimewa.
Â
Menurut sumber bertuahpos.com dari internal DPRD Provinsi Riau, menyebut, misalnya saat menyambut kedatangan Presiden RI yang melakukan kunjungan kerjanya ke Riau beberapa kali pada 2018 lalu. Pemprov Riau bahkan harus mengeluarkan dana tidak kurang dari Rp1 miliar. “Padahal pejabat negara itu, perjalanan dinasnya sudah ditanggung oleh negara,” ujarnya.
Â
Idealnya, untuk kunjungan kerja, harusnya ada ketersediaan dana dari pusat. Dengan demikian daerah tidak lagi bersusah payah mencarikan uang untuk memberikan fasilitas tersebur, sehingga pola seperti ini terkesan boros. Sementara itu, Pemprov Riau terus mengeluh dengan kondisi APBD terus berkurang.
Â
Soal perilaku boros dalam menyambut pejabat dari pusat juga sempat menjadi sorotan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan hal ini langsung ke Gubernur Riau yang baru, Syamsuar, saat melakukan kunjungan ke KPK beberapa waktu lalu.
Â
KPK memberi saran agar para pejabat daerah, termasuk Syamsuar, tidak berlebihan dalam menjamu pejabat dari Jakarta. Dia mengatakan penjamuan yang berlebihan bisa menimbulkan potensi penyalahgunaan fasilitas dan anggaran.
Â
“KPK juga mengingatkan agar pejabat daerah tidak perlu menjamu berlebihan jika ada kunjungan pejabat-pejabat dari Jakarta. Jangan sampai kebiasaan seperti ini berakibat penyalahgunaan anggaran atau penerimaan fasilitas berlebihan,” ucapnya, seperti dilansir dari detikcom. (bpc2)