“Itu gudang kosong. Enggak ada aktivitas apapun di sana. Karyawan juga tidak pernah beraktivitas di sana. Kalau dulu, iya pernah dijadikan tempat loundry hotel. Tapi sudah lama sekali dan sekarang hanya gudang kosong saja,” ungkapnya kepada bertuahpos.com, saat ditemui di lokasi.
Dia menyebut, gudang di atap itu hanya dipakai untuk menaruh barang-barang hotel seperti karpet, ada sebagian kursi, pokok peralatan hotel lah. Listrik juga sudah pasti ada, karena di sana juga bekas ruang pertemuan.
Kepada bertuahpos.com, dia mengakui tidak tahu pasti peristiwa awal mengapa hotel milik kakaknya itu terbakar. Saat tiba di Jalan Hasyim Ashari, lokasi hotel tersebut dia langsung memarkirkan mobil dan melihat masyarakat sekitar sudah berteriak ada kebakaran.
Dia kemudian langsung berlari masuk ke dalam hotel, karena pemilik hotel atas nama Lisa, yang tidak lain adalah kakak kandungnya tinggal di hotel tersebut. “Jadi saya masuk dan saya selamatkan keluarga saya dulu,” tambahnya.
Edi juga mengklarifikasi, bahwa pada saat musibah kebakaran itu terjadi, sudah tidak ada tamu hotel. Seluruhnya sudah melakukan checkout pada jam siang. Sementara jumlah karyawan di dalam hotel ketika ada ada sekitar 5 orang. Ditambah orang tuanya dan keponakannya. Sekitar 8 orang berada di di dalam hotel waktu peristiwa itu terjadi. Sementara kondisi orang tuanya yang sudah berumur terlihat hanya bisa duduk dikursi roda.
Sejauh ini, berdasarkan informasi dari petugas pemadam kebakaran, lanjut Edi, tak ada satupun kamar hotel yang ikut terbakar. Secara umum api hanya belahap barang-barang yang terdapat di bagian atas gedung itu. “Saya belum ada lihat lagi. Cuma tadi pas saya tanya kepetugas enggak ada kamar yang kena, cuma tangga lantai 3 saja yang sedikit terbakar. Saya kan juga belum lihat ke atas,” sambungnya. (bpc3)