BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kepala Divisi Regional Bulog Riau dan Kepri, Faruq Octobri Qomary tidak pernah sekalipun menyangka akan berada di posisinya saat ini. Baginya hidup dalam bekerja layaknya mengalir seperti air, tak selalu tenang namun sekali-kali muncul riak yang menghampiri.
Hal itu disampaikan ayah tiga orang anak ini saat berbincang dengan bertuahpos.com. Ia menceritakan perjalanannya karir di bulog melewati rentang waktu yang tidak sebentar.
Namun dirinya tak patah arang, Faruq muda terus saja bekerja giat, dirinya bertekad mesti bisa mandiri. Karena bagi anak purnawirawan ABRI ini, setiap pekerjaan mesti disyukuri. “Mesti pandai-pandai mensyukuri, kalau kita melihat ke atas terus tidak akan ada puasnya. Rezeki, jodoh sudah diatur Allah SWT, kita tinggal menjalani dan menikmati,” sebutnya seraya tersenyum.
Buah kegigihannya dalam bekerja mulai terjawab, setelah lima tahun sebagai honorer, akhirnya bulog melakukan rekrutmen pegawai. “Dari ribuan peserta se Jatim (Jawa Timur), hanya seratus orang yang diterima. Dan Alhamdulillah saya salah satunya,” sebutnya.
Jenjang karirnya terus berlanjut, hampir seluruh wilayah Indonesia pernah disinggahi. “Dulu saya pernah juga bertugas di Papua, di Pulau Jawa, terakhir di Divre Sulselbar sebagai Wakil Kepala sejak 2014 awal hingga Agustus. Dan akhirnya bertugas di Riau Kepri ini,” sambungnya.
Sebutnya, tiap orang pasti mencari kebahagiaan, termasuk dalam bekerja. Untuk itu pria berkumis ini memiliki ritual khusus. “Sederhana saja. Memulai dan mengakhiri pekerjaan dengan berdoa,” sebutnya. Dirinya rutin sebelum berangkat kerja berdo’a kepada yang maha kuasa lalu membayangkan apa yang akan dikerjakan di kantor nanti.
Kemudian setelah bekerja bersyukur kemudian mengevaluasi yang sudah dikerjakan. “Apakah sudah benar atau tidak, jadi menikmati dan tidak lupa bersyukur kepada Allah SWT,” paparnya.
Baginya kebahagiaan tidak melulu diukur dari banyaknya materi yang diraih. “Ada juga kebahagiaan yang tak bisa diukur dengan uang,” sampainya. Menurut lelaki yang berumur setengah abad ini menyelesaikan tantangan maupun tugas yang diberikan dengan baik merupakan salah satu contohnya.
Dirinya pernah mengerjakan laporan hingga tidak tidur tiga hari. “Pekerjaan rumit bisa kita selesaikan merupakan kebahagiaan. Mengerjakannya dengan asik, setelah tugas selesai baru bisa tidur nyenyak. Dan itu menjadi kebanggaan tersendiri. Jadi materi bukan satu-satunya yang membuat seseorang bahagia,” pesannya. (riki)