BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau, Dadang Eko Purwanto, mengakui setelah Jembatan Siak IV diresmikan, untuk sementara belum dibuka untuk umum.Â
Hal ini dikarenakan pihak Pemprov Riau masih menunggu bukti fisik sertifikasi kelayakan operasional jembatan yang akan dikeluarkan oleh pihak Kementerian PUPR.
“Pasca dilakukan uji kelayakan beban pada tanggal 8 Februari 2019 lalu. Seluruh data-data mengenai jembatan ini sudah dibawa dan diplenokan tingkat pusat. Meski kami sudah mendengar hasilnya secara lisan, supaya lebih aman tetap akan dibuka untuk umum setelah sertifikatnya keluar,” kata Dadang, Kamis, 14 Februari 2019 di Pekanbaru
Sementara itu, di hari ini pula, Kamis, 14 Februari 2019, juga dilangsungkan peresmian 2 flyover di Pekanbaru. Yakni flyover di perempatan SKA dan Pasar Pagi Arengka. berbeda dengan Jembatan Siak IV, kedua fly over ini sudah dibuka aksesnya untuk umum.
Di lokasi, setelah dilakukan seremoni peresmian secara singkat, sejumlah kendaraan baik roda 2 dan roda 4 sudah melintas pada 2 fly over tersebut. Dengan demikian, untuk saat ini di Pekanbaru sudah memiliki 4 buah jembatan layang (flyover).
Bertuahpos.com, merangkum data secara keseluruhan mengenai 3 infrastruktur tersebut. Mulai dari waktu pelaksanaan, dana yang sudah dihabiskan, hingga data teknis dan spesifikasi Jembatan Siak IV dan kedua fly over tersebut. Berikut informasinya:Â
Data dan Data Teknis Jembatan Siak IV
Jembatan Siak IV dibangun pada tahun 2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp 9,3 miliar. Tahun 2010 pelaksanaan fisik kemudian dilanjutkan dengan nilai kontrak sebesar Rp16,9 miliar.Â
Selanjutnya dilanjutkan dengan tahun jamak pada 2010-2013 dengan nilai kontrak Rp 348 miliar, namun pembangunannya kemudian mangkrak. Pada tahun 2017-2018 penyelesaian pembangunan jembatan dilanjutkan dengan nilai kontrak sebesar Rp 109 miliar.
Total panjang jembatan ini yakni 800 meter. Terdiri dari main span 155 meter dengan lebar 20,7 meter. Aprocach span 540 meter dengan lebar 18,5 meter (steel box girder). Lalu slab on pile 35 meter dengan lebar 19,5 meter. Sedangkan opritnya 70 meter (segmental precast wall).
Selanjutnya untuk truktur bagian atas terdiri dari main span jenis cable stayed single pylon, dengan jenis cable 1 standar 7 wire. Kontruksinya menggunakan steel deck girder (composite stuktur), dan jumlah kabel keseluruhan ada 14 titik terdapat di hulu dan hilir. Lalu tinggi pylon (tiang penyangga berbentu A) sekitar 75 meter, dibangun dengan jenis kontruksi beton dengan multistandar, post tension bar dia 40 mm.
Data dan Data Teknis 2 Fly over di Pekanbaru
Fly over di Simpang Pasar Pagi Arengka memiliki total panjang 401,36 meter dengan bentang utama 115 meter dan oprit 286,36 meter (abl 1 dan 2). Lebar jembatan 9 meter dengan jenis kontruksi steel box girder di bentang utama dan  perkerasan mortar busa pada oprit.
Masa pengerjaan selama 285 hari kalender, dimulai tanggal 16 Maret 2018, lalu dilakukan penambahan waktu 37 hari kalender dan selesai pada tanggal 31 Januari 2019. Nilai kontraknya sebesar Rp78,3 miliar melalui sumber dana APBD murni Provinsi Riau tahun anggaran 2018.
Sedangkan untuk fly over di simpang SKA dibangun dengan panjang 700 meter. Bentang utama 82,5 meter dan oprit 308,87 meter. Sementara lebar jembatan layang itu 18 meter dengan jenis kontruksi U girder pada bentang utama jembatan dan mortir busa pada oprit.
Masa pelaksanaan pembangunannya 285 hari kalender dimulai pada 12 Maret 2018 dan penambahan waktu 60 hari kalender sehingga selesai dikerjakan pada 19 Februari 2019. Nilai kontraknya Rp159 miliar lebih melalui sumber dana di APBD murni 2018. (bpc3)