“Memang Citilink lebih pro ke traveloka, sekarang tiket.com. Sama agen travel Citilink pelit.”
BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Eva agak sulit mengingat kembali bagaimana tiba-tiba para pramugari maskapai Citilink memberikan voucher sesaat sebelum pesawat lepas landas. Dia juga sudah lupa waktu keberangkatanya. Namun yang pasti ketika itu Eva akan melakukan perjalanan dengan rute Pekanbaru-Medan. Voucher yang diterima Eva dan penumpang lain dari tiket.com, berupa potongan harga jika customer kembali ingin melakukan penerbangan dengan maskapai sama di lain waktu.Â
Â
“Kalau tidak salah waktu (pesawat) mau terbang,” kata Eva, saat dihubungiÂ
bertuahpos.com, Senin, 14 Januari 2019 lalu. “Pada saat pramugari membagikan voucher itu, pramugari bilang, penumpang yang dapat voucher, bisa digunakan untuk pembelian tiket Citilink selanjutnya.”
Â
Setelah penerbangan itu, Eva kembali akan melakukan perjalanan udara dengan maskapai sama. Lalu dia berinisiatif untuk menggunakan voucher tersebut itu, namun ternyata tidak bisa digunakan. “Sudah dicoba, tidak bisa,” katanya. Pada voucher itu terdapat kode tertentu. Namun dia tidak tahu pasti bagaimana cara menggunakannya. Karena beberapa kali gagal, Eva kemudian mengurungkan diri untuk menggunakan voucher dari tiket.com itu dan memilih booking tiket dengan cara biasa.Â
Â
Â
Soal bagi-bagi voucher di dalam peswat Citilink ini kemudian bocor ke agen travel di Pekanbaru. Sebab ada konsumen yang menanyakan perihal voucher tersebut ke pihak agen. Masalah ini kemudian menjadi perbincangan hangat di grup WhatApp Agen Citilink PKU. Beragam komentar dari pihak agen travel menuding kalau Citilink tidak fair. Tindakan para pramugari yang memberikan voucher ke penumpang sesaat ingin berangkat itu dituding ada indikasi kesengajaan untuk mematikan agen travel.
Â
“Sementara travel agen seperti kami kalau tidak jualan tiket, ya, usaha enggak jalan.”
Â
Menurut sumber
 bertuahpos.com, masalah bagi-bagi voucher tiket.com ini, satu dari sekian banyak masalah agen travel dengan maskapai Citilink. Diantaranya soal harga tiket yang disuguhkan tiket.com atau traveloka jauh lebih murah dari harga yang suguhkan oleh pihak agen. Akibatnya, banyak customer meninggalkan agen.Â
Â
“Sementara travel agen seperti kami kalau tidak jualan tiket, ya, usaha enggak jalan,” ujarnya kepadaÂ
bertuahapos.com, pada Kamis, 17 Januari 2019 di Pekanbaru. Ditambah lagi pramugari Citilink bagi-bagi voucher dalam pesawat. Kecurigaan agen bahwa pihak Citilink sengaja menjatuhkan pasar tiket di agen travel semakin mengurucut.
Â
Pramugari Citilink sedang melayani penumpang di dalam pesawat (Foto: google)
Terkait bagi-bagi voucher ini, juga ada yang beranggapan bahwa maskapai Grup Garuda Indonesia, ini pilih kasih. Nurdiyani, seorang pelaku usaha penyedia jasa perjalanan ini, saat ditemui bertuahpos.com, Jumat, 25 Januari 2019, mengungkapkan kekesalan para agen memuncak bukan hanya sebatas dengan perihal voucher tiket.com dalam maskapai itu, tapi juga soal harga tiket dengan selisih harga sangat jauh. Baginya wajar kalau pihak agen mempertanyakan sikap Citilink yang dianggap tidak berpihak kepada pelaku usaha agen travel di Pekanbaru.
Tindakan para pemugari Citilink dengan membagikan voucher di dalam pesawan memang berpotensi membuat usaha travel agen di Pekanbaru mati.
Hal yang sama juga dikatakan Wawan, salah seorang pelaku dunia usaha tiket pesawat lain yang berdomisili di Pekanbaru. Pria berkumis ini menilai selama ini Citilink lebih pro kepada aplikasi online jika dibandingkan kepada para agen. “Sama traveloka aja jauh kali beda harganya dari harga tiket di travel agent. Berarti komisi traveloka dari citilink besar tu. Sekarang di tiket.com pula dia macam itu. Memang Citilink ini lebih pro ke traveloka, sekarang tiket.com. Sama travel agent pelit,” cetus Wawan.
Â
Tindakan para pemugari Citilink dengan membagikan voucher di dalam pesawan memang berpotensi membuat usaha travel agen di Pekanbaru mati. Padahal idealnya, keberadaan perusahaan besar seperti maskapai harus punya efek terhadap perekonomian daerah, bukan semata-mata meraup keuntungan untuk kepentingan bisnis maskapai semata. “Apapun lah itu,” tutur Anggota Komisi IV DPRD Riau, Abdul Wahid saat diwawancaraiÂ
bertuahpos.com, Jumat, 25 Januari 2019. Indikasi bahwa perusahaan maskapai itu berpengaruh ke ekonomi lokal salah satunya adalah memberikan agen-agen perjalanan lokal untuk ambil bagian dalam penjualan tiketnya. Dengan demikian, ekonomi lokal, terutama di lingkungan agen akan terus berputar. “Harusnya itu tak boleh terjadi.”
***
Rabu pagi, Tanggal 23 Januari 2019, Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Riau menginisiasi pertemuan antara pihak agen travel yang tergabung dalam asosiasi ini dengan sejumlah manajeman maskapai di Pekanbaru. Pertemuan itu berlangsung di ruang VIF lantai 2 Sultan Resto, Jalan Ronggowarsito, Pekanbaru. Pembahasannya memang lebih dominan mengenai kenaikan harga tiket pesawat, bagasai berbayar, dan kebijakan pengahapusan komisi oleh pihak maskapai.
Â
ASITA Riau menghadirkan General Manager (GM) PT Garuda Indonesia Cabang Pekanbaru, Agung Anugerah, Branch Manager (BM) Lion Air Pekanbaru, Novianti, dan District Manager Citilink Pekanbaru, Dedek Andriani, serta sejumlah pimpinan agen travel yang juga anggota ASITA Riau. Pertemuan itu dipimpin oleh Ketua ASITA Riau, Dede Firmansyah.Â
Â
Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Santi, member ASITA Riau. Dia langsung menanyakan soal peramugari Citilink yang bagi-bagi voucher tiket.com di dalam pesawat. “Citilink dibayar samaÂ
tiket.com untuk pasang logo dan promo voucher itu cukup merugikan kami,” ujarnya. Tidak hanya itu, Santi juga meminta klarifikasi mengenai harga tiket CItilink di e-commerce dengan selisih harga samapi Rp200 ribu jika dibandingkan dengan harga tiket yang dipasang Citiling di agen travel. Ada semacam ketidak adilan sehingga terindikasi seolah sengaja memahalkan harga tiket di agen, akibatnya customer memilih untuk membeli tiket melalui penyedia jasa tiket online seperti traveloka dan tiket.com.
Â
Pertemuan ASITA Riau dengan pihak maskapai di Sultan Resto (Foto: Dessy)
“Citilink ini agak beda. Memang parah Citilink ini,” kata Ketua ASITA Riau, Dede Firmansyah saat diwawancarai bertuahpos.com, 14 Januari 2019 lalu. “Jangankan itu, kita buka dari sistem kita, lebih mahal jika dibandingkan dengan harga tiket yang ditawarkan disistem Citilink langsung. Kalau konsumen tahu, mereka pasti larinya ke sistem Citilink langsung untuk pesan tiket. Gilakan. Mereka (CItilink) beralasan kalau ini semua kebijakan pusat.”
Â
“Semua itu berbayar. Semua itu bagian dari ancilary produknya Citilink. Ini merupakan pendapatan lain yang ditangani langsung oleh tim marketing.”
Â
Pihak Citilink sendiri membenarkan kalau pramugarinya memang ada memberikan voucher dari tiket.com kepada penumpang dalam maskapai pada salah satu rute penerbangan sesaat sebelum peswat repas landas. Sebelumnya, klarifikasi ini disebutkan District Manager Citilink Pekanbaru, Dedek Andriani, dengan menjawab segala tudingan yang muncul di grup WhatApp Agen Citilink PKU.
Â
Dia menyebut, pramugari sengaja diperintahkan manajemen maskapai untuk memberikan voucher itu karena memang program dari manajemen Citilink pusat. Pada prinsipnya, sama seperti perusahaan memasang iklan ke maskapai atau dalam peswat. Seperti ada sticker di head rack cabin, memberikan contoh produk seperti Tolak Angin dan memasang iklan di majalah Citilink.
Â
“Semua itu berbayar,” ujarnya. “Semua itu bagian dari ancilary produknya Citilink. Ini merupakan pendapatan lain yang ditangani langsung oleh tim marketing.” Penegasan mengenai masalah ini kembali diungkapkan Dedek pada saat pertemuan di Sultan Resto itu. “Kalau soal perbedaan harga tiket di traveloka atau tiket.com dengan agen, saya tidak pernah tau karena dari HO tidak pernah dapat jawaban juga,” ujar Dedek. (tim)
TIM LIPIUTAN:Â Dessy, Bayu, Romi, Teguh, Melba
PENANGGUNG JAWAB:Â M. Junaidi
GRAFIS:Â Taufik