Namun dari pihak pengepul mengaku tak bisa berbuat banyak, karena itu juga dirasakannya. Selama ini komoditas kelapa yang mereka tampung, akan disetorkan ke PT Pulau Sambu.
Yusul, salah satu pengepul, Sabtu (30/08/2014) mengungkapkan pihak perusahaan juga membayarnya secara dicicil, atau secara bertahap.
“Bagaimana kita mau bayar penuh kepada mereka (masyarakat red), sementara kita juga dibayar bertahap oleh perusahaan,†sebutnya.
Kondisi ini sudah berlangsung cukup lama dan hingga sekarang masih belum ada perubahan. Inilah salah satu penyebab petani pun kesulitan memperbaiki perekonomiannya.
Samsul, salah satu petani kelapa hanya bisa berharap pemerintah lebih memperhatikan warga yang mengais rezeki melalui bertani kelapa. Ia berharap untuk mendapat tanggapan yang serius dari pemerintah agar tingkat kesejahteraan petani kelapa di Kabupaten Inhil ini bisa tercapai. (cr1)