BERTUAHPOS.COM, PEKANBARUÂ – Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Riau, Siti Astiyah berjanji akan melakukan kajian secara khusus dan mendiskusikan kembali masalah tarif pengiriman paket naik. Sebab hal ini dianggap sangat mengganggu dan mengancam bisnis online kecil, termasuk di Provinsi Riau.
“Nanti akan kami diskusikan lagi,” ungkapnya kepada bertuahpos.com, Selasa, 22 Januari 2019 di Kantor BI Riau, Jalan Jendral Sudirman, Pekanbaru.
Dia menambahkan, naiknya tarif pengiriman paket sedikit banyak akan memberikan dampak terhadap inflasi daerah, sebab akan menjadi beban bagi pelaku usaha online skala kecil. Bahkan tidak menutup kemungkinan usaha ini akan mati.
Siti berharap naiknya tarif paket hanya bersifat sementara, dan diyakini akan sangat memberi andil terhadap inflasi di awal 2019.
Upaya diskusi yang nantinya akan dilakukan, menurut Siti, untuk memberikan gambaran secara umum dampak yang akan terjadi terhadap kebijakan-kebijakan seperti ini.
“Kami juga meyakini bahwa masalah tarif paket ini akan memberikan andil terhadap inflasi di daerah, meskipun sifatnya hanya sementara. Makanya nanti kami akan bantu untuk komunikasi, bagaimanapun kita ingin mengembangkan bisnis online dengan baik bukan malah mematikan,” uangkapnya.
Naiknya harga tiket pesawat ternyata juga membuat jasa pengiriman barang menaikkan tarifnya. Hal ini tentu berdampak pada pelaku bisnis online yang memanfaatkan jasa pengiriman barang sebagai media pengiriman.Â
Seorang pelaku bisnis online di Kota Pekanbaru, Erdy, mengaku kenaikan tarif kargo berdampak pada bisnis yang dijalaninya saat ini.
“Kalau online shop ini yang bayar ongkir (ongkos kirim) itu kan pembelinya. Jadi semenjak tarif kargo naik, biaya yang dibayar pembeli juga bertambah. Jadi memang ada beberapa orang yang tidak jadi beli karena tarifnya naik,” kata Erdy saat ditemui bertuahpos.com, Senin 21 Januari 2019.
Erdy mengatakan, apabila kenaikan tarif ini terus diberlakukan, maka akan sangat berpengaruh pada kelancaran bisnis online.
“Kalau memang harganya tetap tinggi, pasti pengaruhnya besar sama pebisnis online seperti saya. Pembeli pasti akan lebih pilih belanja di tempat yang dekat, karena ongkirnya murah. Sekarang saja pembelian dari luar Sumatera sudah mulai turun,” katanya.Â
Seperti diberitakan sebelumnya, tarif pengiriman barang menggunakan jasa maskapai penerbangan sudah naik sejak awal Januari 2019. Kenaikan yang terjadi hingga 49 persen dari biaya pengiriman awal.
“Kalau ongkirnya biasanya kan sekitar Rp25.000 sampai Rp30.000, sekarang bisa sampai Rp40.000. Kalau harganya jadi segini pasti pembeli mikir dua kali lah belanja online,” tambahnya. (bpc3)