BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Syahdan, suatu ketika ada seorang ulama besar yang sangat taat dan rajin beribadah kepada Allah SWT. Ulama tersebut bernama Syekh Barshisha.
Dikatakan, selama hidupnya, Syekh Barshisha menghabiskan waktunya untuk berzikir kepada Allah. Hanya ada tiga waktu dia berhenti berzikir, yaitu ketika buang hajat, ketika makan, dan ketika salat.
Melihat kesalihan Syekh Barshisha, maka iblis pun menyusun siasat untuk menggoda sang ulama. Dengan menyamar bagaikan seorang ulama, iblis duduk di samping Syekh Barshisha dan berzikir.
Yang membuat Syekh Barshisha keheranan, sang ulama (iblis yang menyamar ini) berzikir dengan khusyu tiada henti, bahkan sampai berhari-hari. Dia merasa heran, apa sebabnya sang ulama ini bisa begitu khusyunya beribadah kepada Allah.
“Wahai saudara. Aku melihatmu begitu khusyu berzikir. Engkau bahkan tak meninggalkan masjid. Apa amalan sehingga membuatmu bisa berzikir sekhusyu ini?” tanya Syekh Barshisha kepada ulama jelmaan iblis ini.
Sang ulama palsu kemudian menjawab bahwa sebelum beribadah, dia terlebih dahulu melakukan maksiat. Dengan demikian, rasa penyesalan itu membuatnya khusyu beribadah kepada Allah.
“Tidak perlu maksiat besar seperti membunuh atau berzina. Cukup dengan meminum khamar saja, maka engkau akan merasakan nikmatnya beribadah kepada Allah,” kata sang ulama jelmaan iblis.
Syekh Barshisha percaya. Dia kemudian pergi ke tempat penjualan khamar, dan meminumnya hingga mabuk. Dalam keadaan mabuk, Syekh Barshisha tergoda dengan seorang pelayan perempuan, dan kemudian menzinahinya.
Rupanya, sang pelayan ini mempunyai suami. Begitu mengetahui bahwa isterinya dizinahi, dia segera membunuh Syekh Barshisha. Maka, terbunuhlah Syekh Barshisha dalam keadaan zina dan terhina.
“Oleh karena itu, maka janganlah sombong dan merasa iman dan aqidah kita sudah kuat. Ambillah kisah Syekh Barshisha sebagai contohnya,” pesan khatib Jumat di Masjid Daarul Abrar, Pekanbaru, 18 Januari 2019. (bpc2)