BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Dari sekian banyak kamar tersedia di asrama embarkasi haji antara di Jalan Mekar Sari, Pekanbaru, masih ada kamar yang terisi fasilitas belum memadai untuk kenyamanan jemaah. Misalnya, ditemukan ada pintu lemari patah dan dilem dengan isolasi ban. Di kamar lain juga ditemukan beberapa kasus goyang saat diduduki. Padahal, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) RI, sudah kali kedua melakukan tinjauan lokasi asrama embarkasi haji antara ini, pada Selasa, 8 Januari 2019 kemarin.
Didampingi Plh Gubernur Riau, Ahmad Hijazi, Asisten I Setdaprov Riau, Ahmad Syah Harrofie, Kabiro Kesra Setdaprov Riau, Masrul Kasmi, dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompida) lainnya, Dirjen PHU Kemenag RI, Prof. Dr. Nizar, M.Ag diarahkan ke beberapa ruangan khusus. Seperti ruang pertemuan, ruangan kantor lembaga terkait, kamar jemaah dan aula kedatangan dan keberangkatan. “Sudah oke, tapi ada beberapa yang perlu didiskusikan,” ungkap Nizar, pada saat pertemuan setelah peninjauan tersebut.
Inilah yang dimaksud Nizar ada hal yang perlu didiskusikan. Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Hijazi juga membenarkan mengenai adanya hal lain yang akan dibahas bersama pihak Kemenag diantaranya berkaitan dengan fasilitas, saranan dan prasarana yang belum memadai di asrama embarkasi haji antara ini. Hijazi juga mengakui, kekurangannya tidak hanya sebatas pada pintu lemari rusak dan kasur goyang, soal penerangan, pendingin ruangan dan hal-hal kecil lainnya masih akan dibahas kembali.
Pada saat memberikan arahan, kata Hijazi, Nizar juga menyebut bagian penting yang perlu didiskusikan itu berkaitan dengan kenyamanan jemaah saat berada di asrama embarkasi haji antara. Jangan sampai upaya yang sudah jauh ini terganjal dengan tingkat kenyamana jemaah yang merasa tidak puas dengan fasilitas di sini.Â
Hal ini berkaitan juga dengan pelayanan, tempat parkir, keamanan pagar, dan tidak semua orang diberi akses masuk untuk keamanan dan kenyamanan jemaah. Termasuk perkara pintu lemari rusak dan kasur yang goyang. “Nanti kami perbaiki,” ujarnya. “Segala bentuk kenyamana dan kelengkapan jemaah di asrama embarkasi haji antara ini akan disempurnakan,” sambungnya.
Kementerian Agama RI memastikan izin embarkasi haji antara Riau secara tertulis diperkirakan keluar pada Maret 2019 nanti. Masih ada waktu sampai Februari bagi Pemprov Riau untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan lain. Namun secara keseluruhan, Nizar mengakui, sudah memenuhi standar. Artinya Maret izin tertulis untuk embarkasi haji antara Riau sudah bisa dikeluarkan.Â
Dia mengatakan 99 persen sudah layak untuk dijadikan sebagai asrama embarkasi. Hanya saja masih ada beberapa hal secara teknis yang perlu dipersiapkan. Terhadap poin ini, lebih lanjut pihaknya akan mendiskusikan langsung dengan Pemprov Riau. Terutama menyangkut persoalan teknis dan mekanisme, sebab nanti di sini ada banyak lembaga yang bekerja. Jadi semuanya harus dibicarakan lagi. “Syarat utamanya sudah terpenuhi hanya saja tingkat kenyamanan perlu didiskusikan,” ujarnya. (bpc3)