BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Salah satu kelemahan UMKM, termasuk yang ada di Riau adalah pemasaran yang masih terpaku pada pasar lokal. Selain itu, strategi penjualan juga masih terbatas.
Untuk bisa lebih berkembang, UMKM harus berani untuk melihat pasar yang lebih besar, termasuk pasar ekspor.
“UMKM kita, baik Riau ataupun Indonesia secara keseluruhan masih berorientasi pada pasar lokal, dan masih minim informasi terhadap pasar yang lebih luas,” jelas Deputi Direktur Departemen Pengembangan UMKM BI, Wini Purwanti kepada bertuahpos.com, Jumat 21 Desember 2018.
Padahal, lanjut Wini, produk-produk UMKM Indonesia mempunyai potensi untuk ekspansi pasar hingga ekspor keluar negeri. Terutama, karena produk UMKM pada umumnya sangat unik, menarik, dan mempunyai nilai budaya lokal.
“Seperti tas batik, tanjak. Itu unik dan berpotensi untuk ekspor. Namun, memang, strategi penjualan UMKM kita sampai saat ini masih pasar lokal,” tambah dia.
Untuk mencapai pasar yang lebih luas, UMKM juga harus menaikkan standar produknya. Mulai dari kualitas produk, hingga kuantitas produk.
“Secara angka, UMKM baru menyumbang 14 persen dari keseluruhan ekspor Indonesia,” tutup Wini. (bpc2)