BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Arab Saudi memberikan kelonggaran bagi jemaah haji Indonesia. Artinya, setidaknya hingga tahun 2019 ini, jemaah haji Indonesia masih belum diwajibkan rekam biometrik untuk mendapatkan visa.
Kepala Bidang Haji dan Umroh Kemenag Riau, Erizon Effendi mengatakan pemerintah Indonesia telah melobi hal ini dengan pemerintah Arab Saudi. Bahkan, keadaan geografis Indonesia juga dibawa sebagai pertimbangan.
“Data geografis Indonesia sudah dibawa ke Arab Saudi dan hasilnya ada respon dari Arab Saudi. Mereka menerima permintaan pemerintah Indonesia dengan pertimbangan kondisi geografis yang begitu jauh,” jelas Erizon saat dijumpai bertuahpos.com di ruangannya, Jumat 21 Desember 2018.
Pertimbangan geografis ini, kata Erizon, adalah menimbang luasnya wilayah Indonesia. Apalagi, wilayah Indonesia terdiri dari kepulauan.
Baca:Â Kemenag Riau: Rekam Biometrik Visa Arab Saudi Sudah Diberlakukan Sejak 17 Desember Lalu
Jemaah yang berasal dari daerah yang jauh dari kota akan sangat kesulitan melakukan rekam biometrik (sidik jari dan retina) ini. Apalagi, jumlah operator Visa Facility Services (VFS) Tasheel masih terbatas.
“Kasihan jemaah kita yang jauh di daerah. Apalagi waktunya sempit,” tanmbah dia.
Atas pertimbangan itu, Arab Saudi akhirnya memberikan kelonggaran khusus untuk jemaah haji Indonesia. Namun, aturan rekam biometrik ini tetap diberlakukan untuk jemaah umroh. (bpc2)