BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Aparat Kepolisian Daerah Riau, serta tim pemberantas narkoba dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau, tampaknya selalu kejar-kejaran dengan para sindikat narkoba yang mengedarkan barang haram tersebut melalui jalur laut.
Sebelumnya para sindikat narkoba tersebut diduga melakukan transaksi di pulau terluar Indonesia. Namun, dengan diperketatnya pengawasan oleh aparat kepolisian di pulau-pulau terluar tersebut, tampaknya para sindikat mulai mengganti pola pengedaran mereka.
Hal ini disampaikan oleh Kabid Berantas BNNP Riau, Haldun kepada bertuahpos.com, Rabu 3 Oktober 2018. Dia mengatakan bahwa saat ini, para sindikat sudah merubah pola dan tidak lagi menggunakan pulau terluar sebagai lokasi transit narkoba.
“Sekarang tidak lagi pulau terluar, mereka berubah lagi. Mereka transit (barang), transaksinya di tengah laut,” ungkapnya.
Haldun menyebutkan, bahwa dengan ditingkatkannya pengawasan terhadap pulau terluar, para sindikat narkoba merubah pola dengan melakukan transaksi di tengah laut.
Sebagaimana diketahui, dari ratusan kasus yang ditangani oleh Polda Riau serta jajaran selama ini, narkotika seperti sabu dan ekstasi memang berasal dari Malaysia. Hal ini sesuai dengan hasil pemeriksaan serta pengakuan dari para pengedar yang tertangkap.
Sementara itu, Polda Riau serta BNNP juga sebelumnya telah melakukan koordinasi serta perjanjian untuk meningkatkan pengawasan di daerah perairan Selat Malaka dengan Polisi Diraja Malaysia (PDRM).
Seperti diberitakan sebelumnya, pertemuan antara penegak hukum kedua negara tersebut dilakukan pada 24 September 2018 lalu. (bpc11)