BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ketua Komisi V DPRD Riau, Aherson menyoroti banyaknya tenaga honorer yang ada di lingkungan Pemprov Riau. Menurut dia, efesiensi seyogyanya sudah dilakukan Pemprov Riau, dengan memangkas tenaga honorer yang tidak benar-benar dibutuhkan.
“Karena dulu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau itu selalu mengangkat tenaga honorer, meskipun tidak dibutuhkan. Akibatnya, saat keuangan daerah sedang sulit, Pemprov juga kesulitan untuk membayar gaji mereka. Jadi, sekarang saatnya kembali melihat, mana yang benar-benar dibutuhkan, yang memang tidak ada tenaga ASN disitu. Jangan sampai Pemprov menjadi penampung pengangguran, jika setiap orang yang tak punya kerja ditampung jadi honorer,” kata Aherson kepada bertuahpos.com, Senin 3 September 2018.
Dilain pihak, rencana Pemprov untuk merumahkan tenaga honorer juga dilakukan secara hati-hati. Jumlah tenaga honorer yang ada di kisaran 10.000 orang akan bermasalah jika dirumahkan tanpa ada solusi untuk mereka.
Baca:Â Soal Tenaga Honorer Dirumahkan, Asisten I Setdaprov Riau: Bisa Saja Seperti Outsourcing
“Mereka itu punya anak dan isteri. Jadi, kalau memang harus dikurangi, itu wajar, bahkan memang sudah seharusnya dilakukan. Namun, nasib mereka setelah itu juga harus dipikirkan,” kata dia.
Aherson kemudian meminta Pemprov Riau agar jauh-jauh hari memikirkan nasib tenaga honorer itu jauh-jauh hari sebelum merumahkan mereka. Salah satu solusi yang ditawarkannya adalah menyalurkan tenaga honorer tersebut ke perusahaan-perusahaan yang ada di Riau.
“Panggil dan minta perusahaan itu untuk menampung mereka. Sesuaikan dengan jumlahnya. 1 perusahaan memerlukan berapa tenaga kerja, salurkan honore itu kepada mereka. Jadi, ketika dirumahkan, tenaga honorer itu sudah punya sumber penghasilan lain,” tutup Aherson. (bpc2)