BERTUAHPOS.COM – Israel dan Palestina kembali sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata hingga 24 jam mendatang. Keputusan itu diambil dalam perundingan tidak langsung di Kairo, Mesir pada Minggu 17 September 2014.
Stasiun berita Al Jazeera edisi Selasa, 19 Agustus 2014 melansir gencatan senjata itu merupakan solusi sementara dari aksi serupa yang akan berakhir pada Senin tengah malam.
Konfirmasi soal adanya perpanjangan gencatan senjata diperoleh dari seorang pejabat Palestina yang dekat dengan negosiator. Hal serupa juga diungkap oleh seorang pejabat Israel dan sumber keamanan di Yerusalem.
Mereka mengatakan perpanjangan gencatan senjata akan dilakukan hingga 24 jam, atas permintaan Mesir.
Waktu tambahan ini akan digunakan oleh kedua pihak untuk menuntaskan negosiasi yang masih terus berjalan. Sementara proses negosiasi masih terus berlangsung alot.
Kelompok militan Hamas menuntut dibukanya blokade di Jalur Gaza untuk memudahkan distribusi beragam produk. Selain itu, mereka menuntut perluasan batas maritim di Laut Mediterania. Hamas juga meminta untuk dibuka sebuah pelabuhan laut dan bandara.
Sementara menurut negosiator Palestina, Qais Abdul Karim, Hamas menegaskan tidak akan melepaskan senjata mereka. Di lain pihak, justru hal itulah yang diminta oleh Israel.
BBC melaporkan Israel perlu memastikan agar Hamas tidak lagi bersenjata demi keamanan warga mereka. Israel juga tidak bisa melepaskan kendali mereka di perbatasan Jalur Gaza, karena ingin mencegah terjadinya penyelundupan senjata.
Mereka juga khawatir terhadap ide impor pembangunan fisik dari Gaza, karena hal itu dapat dimanfaatkan oleh Hamas untuk kembali membangun terowongan bawah tanah.
Namun, utusan khusus PBB di Timur Tengah, Robert Serry, pada Senin kemarin memastikan PBB siap mengawasi proses impor bahan bangunan yang dikirim ke Gaza. Impor itu, ungkap Serry, diperlukan, setelah hampir sebagian besar bangunan di Gaza hancur akibat serangan militer Israel.
Total saat ini sekitar 16.800 unit rumah di Gaza telah hancur. Selain itu, lebih dari 100 instalasi bangunan milik badan PBB bagi para pengungsi Palestina juga hancur. Hal ini mempengaruhi lebih dari 100 ribu warga Palestina.
Saat ini, data dari Kementerian Kesehatan Palestina menyebut total kematian warga mereka akibat peperangan selama hampir satu bulan menjadi 2.016 orang. Sebagian besar berasal dari warga sipil.
Sementara di pihak Israel, sebanyak 64 tentara dan tiga warga sipil tewas.(Vivanews)
Â