BERTUAHPOS.COM, MOSCOW -Sanksi Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat terhadap Rusia mulai terasa imbasnya. Perbankan Rusia mulai kekeringan likuiditas karena tak lagi bisa cari utang ke luar negeri.
Padahal, bank-bank di Negara Beruang Merah selama ini menjadi kunci dalam berbagai mega proyek yang dicanangkan Presiden Vladimir Putin untuk masa depan Rusia.
Bank dengan aset terbesar kedua di Rusia, VEB, adalah salah satu yang paling membutuhkan dana dalam jumlah besar. Bank milik pemerintah Rusia ini berkali-kali meminta bantuan Putin karena membutuhkan dana segar sebanyak US$ 1,7 miliar (Rp 17 triliun) tiap tahun supaya bisa terus beroperasi.
Pasalnya, selain berniat mendanai proyek-proyek pemerintah, VEB juga berencana menjadi penjamin obligasi sejumlah eksportir Rusia.
Harian ekonomi setempat, Vedomosti, seperti dikutip AFP, Jumat (15/8/2014), melaporkan VEB butuh dana tersebut untuk menjadin obligasi sejumlah eksportir yang nilai totalnya bisa mencapai US$ 40,5 miliar (Rp 405 triliun).
Obligasi-obligasi ini diterbitkan oleh beberapa perusahaan yang rencananya diluncurkan mulai tahun 2016 sampai 2018.(Detikfinance)