BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Aksi massa dari Hippmih, Barisan Muda Riau, IPPMBR, Himarohu, IPPMKG, IPPMAGAS bersama Walhi Riau, Jikalahari, Tapak dan Riau Corruption Trial berlanjut dengan audiensi di Reskrimsus Polda Riau, Kamis, (14/8/2014).
Indra Gunawan saat ditemui bertuahpos.com mengatakan bahwa hasil audiensi yang berlangsung selama 15 menit dilakukan dengan menyerahkan laporan kasus di Desa Pungkat Inhil. Selanjutnya Rekrimsus Polda Riau berjanji untuk menindaklanjutinya.
“Sejauh ini kita melaporkan kepada reskrimsus terkait aksi ini. Laporan yang kita masukan berupa aksi kekerasan yang dilakukan oleh kepolisian polres Inhil,” ujar Indra.
Kriminalitas dilakukan brimob dari Polresta Inhil, dengan cara menurunkan anggotanya dan melakukan pengrusakan di sebagian rumah warga. “Ini juga akan disikapi oleh Reskrimsus Polda Riau. Target kita agar pasukan yang diturunkan bisa ditarik dan mudah-mudahan tersangka yang ditangkap bisa ditinjau kembali,” harapnya.
Akibat peristiwa ini, masyarakat Desa Pungkat menjadi traumatik bahkan sebagian warga sampai lari ke hutan dan tidak berani keluar serta sekolah juga diliburkan.
“Kita juga meminta agar warga dilakukan pemulihan psikologis karena mereka terpukul sekali atas hal ini. dan kita akan melakukan aksi lebih besar lagi dan kita akan kawal kasus ini sampai tuntas,” ujar Ardiansyah Julor, Kordinator Lapangan.
Sebelumnya gabungan dari berbagai organisasi ini melakukan aksi demo di Reskrimsus dan Gedung Surya Dumai terkait pelaporan atas tindak kriminalisasi yang terjadi pada warga Desa Pungkat.
Setelah melakukan audiensi dengan Polda Riau, aksi massa berpindah ke Gedung Surya Dumai. Aksi ini bertujuan menuntut Surya Dumai agar hengkang dari Riau. “Karena PT SAL itu anak dari Surya Dumai, maka dari itu kami minta mereka untuk hengkang dari Riau,” tuntutnya.(iqbal)