BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Riau, Indra Agus Lukman mengatakan Pemprov Riau sejak awal juga sudah ancang-ancang untuk mengambil alih pengelolaan Blok Rokan, pasca habisnya kontra PT. Chevron Pasifik Indonesia tahun 2021 nanti.
Hal ini dia sampaikan pada saat menghadiri seminar nasional yang ditaja oleh Federasi Serikat Pertamiana Bersatu, di Hotel Pangeran, Rabu 11 April 2018, di Pekanbaru. Dia mengatakan, memang sejak awal Pemprov Riau sudah mempersiapkan BUMD untuk bisa mengelola Blok Rokan dengan menyiapkan SDM di sektor perminyakan.Â
“Kalau Pertamina mau, kami Pemprov Riau sebenarnya juga mau mengelola blok itu. Apalagi lokasinya di Riau. Ini kesempatan daerah dan sebaiknya juga diberi ruang kepada daerah,” katanya.
Dia menambahkan, secara prinsip Pemprov Riau setuju kalau pengelolaan sisa Blok Rokan itu dikembalikan ke negara. Asal tidak mengabaikan posisi daerah.
” Selama ini kan orang kenal dengan Riau ini di atas minyak dan di bawah minyak. Ternyata masyarakat Riau itu berada di tengah-tengahnya. Tidak dapat apa-apa. Makanya kalau Pertamina mau kelola, kami daerah juga mau kelola,” sambungnya.
Baca:Â Pertamina Ancang-ancang Rebut Blok Rokan
Presiden Federasi Serikat Pertamina Bersatu, Noviandri mengatakan sepakat kalau sisa Blok Rokan harus di kelola oleh perusahaan plat merah itu.
Dia mengemukakan banyak alasan tentang kedaulatan Migas negara dengan pengelolaan sisa blok itu harus di bawah maungan perusahaan migas nasional. Sebab dalam hal ini ada banyak pihak yang punya kepentingan.Â
“Untuk mendapatkan itu memang tidak mudak. Karena juga banyak perusahaan lain yang ingin mengelola blok ini,” katanya, Rabu 11 April 2018 dalam pertemuan itu.Â
Dia menambahkan dalam aturannya, pengelolaan sisa blok minyal itu bisa dikelola dengan tiga opsi. Selain bisa dilakukan perpanjangan kontrak oleh perusahaan pengelola sebelumnya, sisa blok migas itu bisa dialihkan ke perusahaan negara, atau di kelola secara bersama.
“Apapun itu yang jelas kami ingin migas harus dikelola oleh dalam negeri tidak lagi orang luar. Inj harus dikembalikan. SDM Tanah Air mampu kok untuk mengelola migas,” sambungnya. (bpc3)Â