BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Bank Indonesia (BI) Riau mendukung percepatan realisasi pasar induk di Pekanbaru. Hadirnya pasar induk sangat berguna untuk validasi data kebutuhan bahan pokok rumah tangga.
Kepala Devisi Advesory dan Pengembangan Ekonomi dari Bank Indonesia perwakilan Riau, Irwan Mulawarman mengatakan, kendala BI untuk mengambil kebijakan, baik dari sisi moneter dan upaya menekan angka inflasi daerah, kesulitan karena hampir di setiap daerah di Riau tak punya data akurat terhadap kebutuhan pokok masyarakat.
Sehingga menyebabkan sulit diambil langkah kebijakan terhadap penyelesaiannya. Sementara dengan kondisi Riau bukan daerah produsen, maka langkah operasi pasar hanya mampu mengatasi masalah bersifat sementara.
“Ini masalah ada di hulunya. Kalau di hulunya tidak baik maka akan seperti ini terus. Ini memang masalah klasik. Makanya saya menekankan kepada TPID di setiap kabupaten/kota untuk menyelesaikan soal validasi data dulu. Kalau sudah begitu gampang mencarikan solusinya,” kata Irwan.
Dia menambahkan, jika dulu Riau punya jembatan timbang, setidaknya cukup membantu untuk mendeteksi berapa jumlah kebutuhan pokok yang masuk ke Riau. Kalau tidak makanya butuh pasar induk.
“Jembatan timbang itu asal datanya tidak dinaikkan sudah cukup valid lah itu. Ini sekarang masalahnya jembatan timbang tidak ada, dan pasar induk juga tak ada. Siapa yang pegang data akurat?. Bagaimana kami membantu mencarikan solusinya,” katanya.
BI rencananya juga akan membentuk tim implementasi untuk membantu mengatasi pelaksaan roadmap TPID yang sudah mereka susun. “Setidaknya mereka komit dulu dengan apa yang sudah mereka rancang,” sambungnya. (bpc3)