BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Anggota Fraksi Gerindra Riau, Taufik Arrakhman mengatakan pemerintah harusnya bersikap jantan.
Dikatakan Taufik, ketika pemerintah ingin menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), pemerintah harus bersikap jantan dan diumumkan secara luas, walaupun nantinya menimbulkan penolakan dan demonstrasi.
“Tapi jantan, tidak dikurangi diam-diam. Kenapa, di SPBU orang tetap mengantri, karena kapasitas BBM di SPBU itu dikurangi secara diam-diam,” kata Taufik, Senin 26 Maret 2018.
Dilanjutkan Taufik, kebutuhan masyarakt akan BBM jenis premium semakin tinggi, sementara pasokan premium semakin dikurangi. Yang terjadi kemudian adalah seolah-olah masyarakat diarahkan untuk beralih ke pertalite.
“Masyarakat kan terpaksa memakai pertalite. Sekarang premium dihilangkan pelan-pelan tidak berani mengumumkan, inilah konsekuensinya, masyarakat beralih ke pertalite dengan terpaksa. Tapi harganya tinggi, ya wajar masyarakat marah,” tambah Taufik.
Baca:Â Pertalite Naik Lagi, DPRD Riau Mulai Pesimis Target PAD Bisa Tercapai
Menurut Taufik, dia telah menanyakan ke beberapa SPBU, dan SPBU tersebut mengakui bahwa kuota mereka memang dikurangi.
“Misalnya dulu jatahnya 1000, sekarang tinggal 600. Kebutuhan kita makin tinggi. Makannya kita minta pemerintah jujur, kalau mau dinaikkan tengah malam, diumumkanlah,” pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kenaikan harga BBM non subsidi di beberapa daerah mulai diberlakukan sejak pukul 00.00 WIB tanggal 24 Maret 2018. Jika harga Pertalite di Riau Rp8.000 perliter, saat ini harganya mejadi Rp8.150 perliter. (bpc2)