BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kaum remaja hobi balap liar di jalanan juga perlu diperhatikan. “Balap itu hobi. Tapi tempatnya tak ada. Mungkin kalau ada sirkuit jadi lebih baik,†kata Asraf, seorang pembalap di Pekanbaru. Dia beberapa kali pernah ikut dalam turnamen balap resmi yang diadakan oleh komunitas sepeda motor di Pekanbaru.
Biasanya sirkuit yang dipakai untuk turnamen ada di Bangkinang. Semenytara untuk latihan balap sendiri, komunitas ini memanfaatlan jalan, atau lokasi kosong di bebetapa titik di Pekanbaru.
“Beberapa kali turnamen, saya ikut. Cuma kalau untuk latihan memang susah, enggak ada tempat,†katanya. “Yang sering bikin itu IMI (Ikatan Motor Indoneisa). Tandingnya, ya di sirkuit bangkinang. Peserta yang itu sebaian besar mereka memang pernah ikut dalam balap liar,†sambungnya.
Wakil Ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman juga setuju jika hobi dan bakat pembalap jalanan harus ditampung pemerintah.
Salah satu menampung hobi tersebut adalah dengan dibangunkannya sebuah sirkuit balap yang memadai di Kota Pekanbaru.
Pria yang akrab dipanggil Dedet ini juga setuju jika disalurkan dengan baik, bisa saja muncul pembalap prifesional dari Riau.
“Bisa, jika kita menampung hobi dan bakat mereka, bisa saja mereka menjadi pembalap profesional,” kata Dedet kepada bertuahpos.com, Sabtu 24 Maret 2018. “Saya juga setuju dibangunkan sebuah sirkuit untuk menampung hobi dan bakat ini,” lanjutnya.
Namun demikian, Dedet menggarisbawahi pembangunan sirkuit ini diserahkan kepada pihak ketiga. Menurutnya, pembangunan dan pengelolaan sirkuit tersebut lebih baik dibebankan kepada swasta.
“Membangun sirkuit saya setuju, tapi saya lebih suka jika pihal swasta yang membangun dan mengelolanya. Di situ, para pembalap Riau ini bisa mengasah kemampuannya,” papar Dedet. (bpc2/3)
Ikuti terus #liputankhusus edisi akhir pekan di bertuahpos.com