BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ketua Komisi V DPRD Riau, Aherson mengatakan masih banyak guru yang menumpuk di 1 sekolah, namun langka di sekolah lain.
Aherson mencontohkan banyak sekolah, terutama yang ada di kota, mempunyai banyak guru. Bahkan, 1 bidang studi bisa memiliki 5 orang guru, meskipun kebutuhan sebenarnya hanya 2 orang guru.
“Ketika 3 lagi hendak dipindahkan, mereka tidak mau. Mereka memilih berbagi jam mengajar,” kata Aherson kepada bertuahpos.com, Rabu 21 Maret 2018.
Jika dipaksakan untuk pindah ke sekolah lain, lanjut Aherson, juga dirasakan percuma. Guru tersebut juga tidak akan masuk untuk mengajar. “Kita pindahkan pun ke sekolah lain, juga percuma. Mereka juga tidak akan masuk,” tambahnya.
Alasan guru tersebut tidak bersedia dipindahtugaskan beragam. Salah satunya adalah para guru tersebut telah mengajar di suatu sekolah sudah bertahun-tahun, sehingga berat jika pindah tempat lain.Â
“Sudah beranak pinak dia disitu. Ini kan susah. Kalau kita ambil pun susah,” papar Aherson.
Sementara itu, di daerah pedesaan gurunya sedikit dan terbatas. Baik guru yang berstatus PNS ataupun guru honor. Bahkan, muridnya juga kecil. “Nah, ini mungkin yang guru PNS kita kirimkan ke pedesaan itu (untuk menjaga keseimbangan guru),” katanya.
Untuk itu, kata Aherson, harus ada pemetaan jumlah guru di Riau ini, supaya keseimbangan jumlah guru, baik yang PNS atau yang honor, bisa terjaga.
“Nantilah, kita mapping (petakan) lagi. Kemudian kita perbaiki gaji guru dan infrastruktur sekolah. Walau baru mulai, mudah-mudahan semakin baik kedepannya,” tutup Aherson. (bpc2)