BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kemendikbud RI dan BNSP mengklaim UNKB meningkatkan kejujuran di kalangan siswa.
Kepala BSNP Bambang Suryadi mengatakan bahwa meski prestasi dianggap menurun, namun sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dianggap berhasil meningkatkan kejujuran siswa.
Baca:Â Disdik Riau Klaim Persiapan UNBK Capai 93 Persen
‘Terbukti, UNBK ini bisa meningkatkan kejujuran dan integritas siswa, meski prestasi menjadi menurun,” terang Bambang Suryadi, Selasa 13 Maret 2018 sebagaimana dikutip dari republika.co.id.
Sementara itu, Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Dadang Sudiyarto mengatakan pemerintah dapat berhemat dengan melaksanakan UNBK. Dijelaskan Totok, ujian biasa menggunakan kertas dan pensil akan menyedot biaya hingga Rp 110 miliar. Namun, jika ujian dengan sistem UNBK, dapat menghemat pengeluaran hingga 78 persen.
Baca:Â Tahun 2018, DPRD Riau Anggarkan Rp 40 Miliar untuk UNBK
“Dengan demikian, anggaran yang akan kami keluarkan hanya Rp35 miliar saja,” kata Totok.
Untuk di Riau, Plh Kepala Disdik Riau, Indra Agus Lukman mengklaim bahwa persiapan UNBK di Provinsi Riau telah mencapai 93 persen.
Dikatakan Indra, sekolah yang belum siap untuk melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) hanyalah sekolah yang benar-benar terpencil, seperti sekolah yang berada di kepulauan.
“Persiapan kita itu, dari data terakhir, mencapai 93 persen dari seluruh SMA yang ada di Riau. Termasuk juga SMA swasta,” terang Indra.
Dikatakan Indra, bagi SMA yang saat ini belum siap melaksanakan UNBK, maka akan melaksanakannya di SMA yang telah siap.
“Bagi sekolah yang memang tidak punya sarananya, mereka bisa menumpang atau bergabung sementara di sekolah yang telah siap. Untuk SMK, itu sudah hampir semua. Sementara itu, untuk SMA, memang yang berada di daerah kepulauan itu yang mungkin belum siap,” tambah Indra.
Sekretaris Komisi V DPRD Riau, Ade Agus Hartanto menyebutkan anggaran untuk pelaksanaan UNBK ini mencapai Rp40 miliar.
“Karena ini memang program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maka kita anggarkan sekitar Rp 40 miliar. Dana itu bisa digunakan ya untuk unit komputernya, jaringannya dan pendukung lainnya,” terang Ade.
Sebagaimana diketahui, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) adalah UN dengan menggunakan komputer yang dilengkapi perangkat lunak (software) yang khusus dikembangkan untuk Ujian Nasional dengan tingkat kesulitan yang sama dengan UN tertulis.
Data dari Kemendikbud RI menunjukkan secara nasional, baru 48,3% dari 30,779 sekolah menengah atas yang mampu melaksanankan UNBK secara mandiri. (bpc2)