BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Dari 392.193 hektar kebun kelapa petani di Inhil,  89.030 hektar sudah tergolong kritis. Jika hal itu tidak diantisipasi maka dapat menyebabkan terganggunya pengembangan dan kelangsungan subsektor  perkebunan khususnya kelapa di Inhil.
Melihat data tersebut, sudah selayaknya komoditas perkebunan di Provinsi Riau melakukan peremejaan (replanting). Dalam artian adalah melakukan penebangan terhadap kebun kelapa yang rusak dan tidak produktif kemudian menanam kembali  dengan komoditas yang sama dan lebih berkualitas.
Data ini terungkap dalam kegiatan sosialisasi peremajaan komoditas kelapa di aula kantor Camat Mandah kabupaten Indragiri Hilir pada akhir lalu. Acara ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Drs. H. Zulher MS, Perwakilan Disbun Inhil, Yusran, Unsur kecamatan Mandah dan perwakilan petani kecamatan Mandah.
Zulher dalam sambutannya menerangkan bahwa kelapa merupakan salah satu komoditas unggulan Provinsi Riau. Namun ancaman terhadap kelangsungan komoditas ini tergolong besar seperti tanaman yang tidak produktif, Intrusi air laut hingga biaya transportasi dan perawatan yang semakin mahal.
Ia pun dapat segera melakukan replanting (peremajaan) terhadap lahan yang tergolong kritis dan tidak produktif.
“Inhil sebagai salah satu daerah penghasil kelapa harus dibuat sebuah grand desaign khusus bagaimana caranya subsektor  perkebunan khususnya kelapa di Inhil ini terus berkembang. Dengan perkembangan komoditas ini diharapkan juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani kelapaâ€terang Zulher. (syawal)‬