Karmila: Pembangunan Industri Riau akan Diarahkan Sesuai Potensi Daerah

BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pembangunan dan pengembangan industri di Riau akan diarahkan sesuai dengan potensi yang ada di masing-masing daerah.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Riau, Karmila Sari kepada bertuahpos.com, Selasa 13 Maret 2018.

“Jadi, pembangunan dan pengembangan industri di Riau, akan diarahkan sesuai dengan potensi yang ada di masing-masing daerah. Seperti di Kabupaten Rokan Hilir dengan nenas dan ikannya, Kabupaten Rokan Hulu dengan pandai besinya, atau seperti Meranti dengan sagunya,” terang Karmila.

Dilanjutkan Karmila, saat ini pembinaan dan pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) yang ada di Riau masih terbatas dalam pelatihan keterampilan. Untuk membantu peralatan seperti mesin, Karmila mengakui terkendala dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 dan Permendagri 14 Tahun 2016 yang menyebutkan hibah barang dan jasa hanya bisa diberikan kepada pihak ketiga yang sifatnya nirlaba (bersifat tidak mengutamakan keuntungan).

“Kemarin Dinas Perindustrian Riau juga telah meminta sebuah solusi kepada kementerian bagaimana supaya aturan ini dirubah. Jadi, tahun ini kita lebih banyak memberikan pelatihan keterampilan kepada UKM dan IKM ini, untuk bantuan peralatan seperti mesin masih belum bisa, karena aturan itu tadi,” pungkas Karmila.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Riau, Asrizal mengakui bahwa saat ini industri Riau didominasi oleh industri kecil. Disebutkan Asrizal, industri kecil angkanya mencapai 93 persen dari keseluruhan industri yang ada di Riau.

“Saat ini, industri kita didominasi oleh industri kecil. Jumlahnya mencapai 93 persen dari keseluruhan industri yang ada di Riau,” Terang Asrizal.

Asrizal melanjutkan bahwa pihaknya terus melakukan pembinaan kepada industri yang ada di Riau.

“Kita akan terus melakukan pembinaan terhadap industri kecil, seperti industri pandai besi. Kita butuh produk ini kan, seperti dodos untuk sawit. Tapi hari ini kita masih impor dari Cina dan daerah lain. Ini kan perlu dikembangkan lagi, agar daerah kita juga berkembang,” tambahnya. (bpc2)