BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Antara masyarakat, pemerintah dan tenaga pendidik di Riau dianggap belum punya rasa percaya satu sama lain. Sehingga sinergitas sulit terwujud dan saling curiga.
“Curiga ini lah yang jadi masalah pendidikan yang paling bahaya di Riau ini menurut saya,” kata Pengamat Pendidikan Riau, Zakiman saat dihubungi bertuahpos.com, Jumat 9 Maret 2018.
Masalah saling curiga ini sangat berbahaya sekali. Sebab fungsi sinergitas dari tiga unsur itu menjadi tidak berjalan dengan baik. Masalah ini tercermin dari beberapa kasus dan masalah yang dihadapi sekolah. Dan ini sudah berlangsung sejak lama.
“Misalnya saja ada program mendukung pendidikan dan sekolah membutuhkan biaya. Dikumpulkan wali murid dan pihak lain. Sepakat misalnya, tapi belakangan ada curiga. Sehingga muncul lagi masalah baru,” sambungnya
Dia menambahkan, masalah seperti ini hampir terjadi pada semua sekolah negeri di Riau. Sehingga dengan sikap tidak saling mendukung satu sama lain menumbuhkan fungsi sinergitas itu.
Baca:Â Riau Kekurangan Guru, Berikut Jumlah Guru SMA di Riau
Zakiman melihat selama masalah sinergitas tidak terbangun, maka selama itu pula masalah pendidikan tidak akan beres di Riau. Namun demikian dia juga menyadari untuk membangun kepercayaan itu sulit.
Masalah ini juga berkaitan dengan kondisi tenaga pendidik dan alokasi dana dari pemerintah. Anggaran sebesar 20 persen dari APBD yang dialokasikan juga perlu dikelola dengan baik. Sebab dengan demikian meyakinkan masyarakat agar tidak mucul rasa curiga terhadap pelaksana anggarannya.
Sedangkan untuk masalah tenaga pendidik (guru) sendiri, bagaimana pemerintah dan masyarakat tidak curiga dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga pendik. “Untuk menciptakan ini yang sulit, maka solusinya jangan curiga, saling percaya, transparan dan jangan ada yang cari untung. Selesai,” tambahnya. (bpc3)