BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU –  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru angkat bicara terkait penggusuran 200 lebih pedagang kaki lima, yang terdampak pembangunan fly over di Pasar Pagi Arengka.
Seperti yang diutarakan oleh Zulfan Hafis, salah seorang anggota DPRD Kota Pekanbaru, Jumat 9 Maret 2018, Pemerintah Kota (Pemko) seharusnya tetap menyediakan lahan khusus untuk pedagang berjualan, sekalipun yang digusur ialah pedagang yang melanggar peraturan daerah (Perda).
“Pedagang yang terdampak ialah yang berjualan di median jalan dan memang tidak dibenarkan dalam perda. Tapi bagaimanapun mereka (pedagang, red) warga kita,” ujarnya.
Untuk itu, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru ini meminta agar Pemko Pekanbaru mau mencarikan lahan pengganti agar pedagang kembali berjualan.
“Kita harap melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru bisa menyediakan tempatnya. Tentu agar mereka bisa kembali berjualan,” tuturnya.
Selain meminta Pemko untuk mencarikan lahan pengganti, Zulfan juga berharap agar pengelola pasar mau berbagi tempat untuk pedagang yang terdampak.
“Pemko juga bisa menkoordinasikan dengan pemilik pasar yang ada di dalam, karena gak mungkin dibiarkan bisa jadi mereka nantinya berjualan di semberang tempat dan akan mengganggu pembangunan fly over,” bebernya.
Terkait status pedagang tersebut ilegal, Zulfan berharap agar Pemko mau mensosialisasikan hal tersebut terlebih dahulu kepada pedagang.
“Walaupun mereka ilegal, persoalan mereka tidak resmi, tinggal disosialisasikan saja lagi,” pungkas Zulfan.
Seperti yang diketahui, pembangunan fly over di persimpangan Pasar Pagi Arengka sudah dimulai. Akibatnya, ratusan pedagang yang ada disana terkena dampaknya karena adanya pensterilan lokasi pembangunan. (bpc9)