BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU- Pemberitaan soal penyebaran doktrin Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang merekrut rakyat Indonesia semakin meresahkan. Pemerintah pun telah menyatakan menolak paham dari organisasi yang disebut memperluas daerah kekuasaannya di wilayah Afrika Utara hingga ke Asia Tenggara tersebut.
Termasuk di Pekanbaru, masyarakat dihimbau untuk tidak terhasut oleh ajakan mengatasnamakan agama, namun dengan jalur kekerasan. Untuk itu bila terdapat kelompok atau organisasi tersebut menyebarkan pahamnya yang dinilai meresahkan masyarakat diminta melaporkan kepada phak berwajib.
Hal tersebut disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pekanbaru Ilyas Husti kepada bertuahpos.com. “Kita minta masyarakat untuk tidak terprovokasi, dan bila menjumpai kelompok maupun perkumpulan mengajak berbuat yang diluar ketentuan Alquran dan Hadist laporkan kepihak berwajib, jangan main hakim sendiri,” ujarnya.
Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) ini menyatakan doktrin yang dibawa ISIS tidak bisa ditelan bulat-bulat. Menurutnya apa yang berkembang di luar negeri belum tentu baik untuk Indonesia. “Karena kita memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Jika ternyata tujuan organisasi tidak sesuai dengan alquran dan hadis supaya tidak diterima,” himbaunya, Jumat (08/08/2014).
Selain itu mesti juga diteliti apa visi dan misinya yang dibawa oleh organisasi yang membawa paham baru. Bila masyarakat menemukan pemahaman yang tidak jelas sebaiknya berkonsultasi dengan pihak terkait, seperti pihak departemen agama, MUI maupun alim ulama setempat.