BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – BBM bersubsidi jenis premium dikeluhkan langka. Hanya pada jam tertentu saja SPBU membuka tempat untuk pengisian premium. Selain itu tempat pengisiannya juga dibatas. Maka jangan heran jika terlihat antrean panjang di jalur premium di beberapa SPBU di Pekanbaru.Â
BBM bersubsidi jenis premium harusnya mendapatkan kawalan ketat dari pemerintah maupun dari pihak Pertamina. Sebab bahan bakar itu diperuntukkan untuk masyarakat kelas bawah. Namun jika langka di SPBU, jangan heran kalau premium masih bisa ditemukan di pinggir jalan.
Seorang pemilik warung di Jalan Durian mengakui kalau BBM bersubsidi ini bisa dibeli menggunakan dirigen pada malam hari. Istilahnya ‘kencing’ jelang tengah malam. “Kalau malam mereka mau jual. Memang kalau sekarang agak sulit caranya,” kata pemilik warung, Jumat (26/1/2018).Â
Berdasarkan penelusuran bertuahpos.com, memang sudah jarang mememukan premium eceran di pinggir jalan. Sebagian besar pedagang banyak yang jual pertalite eceran dengan botol air mineral. Ini lantaran premium sulit ditentukan.Â
“Kalau premium agak susah sekarang. Tapi kalau pertalite mau saja mereka (petugas) SPBU. Tapi malam. Kami biasanya malam bawak dirigen ke SPBU,” kata seorang pemilik warung di Jalan Dagang. Dia tak lain jualan premium eceran, tapi pertalite eceran.Â
Kalau dulu, pengalaman membeli premium tengah malam sering dia lakukan. Kadang sampai 2 dirigen besar. Petugas SPBU tetap mau menjual.
“Tahu lah kalau beli premium bawa tempat itu dilarang makanya jelang tengah malam. Kadang kita beli pertalite juga. Kalau pertalite kan enggak masalah,” sambungnya.
Petugas SPBU di Jalan Ababil bernama Sri kepada bertuahpos.com mengatakan memang tidak dibenarkan SPBU menjual premium pakai dirigen. Berbeda dengan pertalite.Â
Baca:Â Premium Langka, DPRD Riau Pertanyakan Pertamina Pusat
“Tapi kalau sini beli pertalite pakai tempat berbahan plastik tak boleh. Memang aturan dari Pertaminanya seperti itu. Kalau pakai tempat berbahan besi atau seng, seperti kaleng bolah,” katanya.Â
Menanggapi hal ini, Marketing Branch Manager Pertamina Sumbar-Riau Pramono Wibowo kepada bertuahpos.com mengatakan, bahwa pihaknya hanya bisa jual premium ke tempat yang resmi. Sementara seperti pengecer dipinggir jalan itu tergolong sebagai tempat tak resmi, itu sebuah tindakan yang tidak diperbolehkan.
“Tapi memang banyak, tidak hanya di Pekanbaru, di Riau ini banyak yang melakukan seperti itu. Kalau untuk penertiban tentu saja itu di luar kewenangan Pertamina,” katanya. (bpc3)