BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi (Disdagkop) UKM Riau Yulwiriati M khawatir dengan kenaikan harga pertalite di Riau. Sebab sangat mungkin ada saja pihak yang memanfaatkan momentum ini, untuk mencari untung dengan alasan BBM naik.Â
Yulwiriati mengatakan itu saat dihubungi bertuahpos.com, Kamis (25/1/2018) di Pekanbaru. Dia menegaskan pihaknya akan mengoptimalkan tim Satgas pangan, untuk melakukan pantauan harga kebutuh pokok masyarakat secara berkala.Â
“Itu sebagai bentuk langkah antisipasi, untuk menekan pihak tertentu memanfaatkan momentum seperti ini, untuk menaikkan harga kebutuhan pokok masyarakat karena alasan BBM naik,” katanya.Â
Dia menambahkan, sebaiknya pedagang tidak melakukan tindakan ceroboh dengan memanfaatkan momentum ini untuk ambil untung lebih. Sebab masalah seperti ini akan terdampak pada gejolak sosial.Â
“Ini rawan memang. Karena alasan BBM naik nanti pedagang mengklaim semua harga kebutuhan pokok masyarakat naik. Memang kalau masalah seperti ini rawan. Makanya kami imbau kepada masyarakat jangan pula ini jadi kesempatan bagi mereka untuk menaikkan harga,” sambungnya.Â
Lebih lanjut, Yulwiriati mengatakan, mungkin lebih tepatnya antisipasi kenaikan harga karena BBM. Langkah untuk pantau ke lapangan tetap dilakukan tim Satgas pangan secara berkala, jika memang ada indikasi kenaikan langkah antisipasi akan dilakukan.Â
Baca:Â Pangkas Harga Pertalite, DPRD Riau Janjikan Revisi Perda Pajak Bahan Bakar
Sebelumnya, Marketing Branch Manager Pertamina Sumbar-Riau, Pramono Wibowo membenarkan kenaikan harga pertalite sebesar Rp100, tidak diumumkan ke masyarakat.Â
Dia beralasan karena pertalite bukan jenis BBM subsidi pemerintah. Sebelumnya harga pertalite Rp7,9 ribu, sejak sepekan lalu naik menjadi Rp8 ribu per liternya. “Kenaikan ini karena harga minyak dunia juga naik,” katanya, Kamis (25/1/2018).Â
Dia menjelaskan karena pertalite bukan jenis BBM bersubsidi, maka pihak Pertamina diberi kewenangan untuk menaikkan harga dengan menyesuaikan dengan harga minyak dunia.Â
Kenaikan harga bahan bakar ini, dia mengklaim atas dasar hasil evaluasi dengan pihak manajemen dan kenaikannya hanya Rp100 saja. Kenaikan harga itu juga disebabkan karena tingginya pajak pertalite di Riau sampai 10%.
Untuk diketahui, Riau termasuk daerah dengan harga BBK pertalite tertinggi se Indonesia yakni Rp8 ribu per liter. Selain Riau ada 2 daerah lain yakni Kepulauan Riau dan Batam. Sementara harga BBK di DKI Jakarta saja hanya Rp7.6 ribu per liternya. (bpc3)Â