BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger mengatakan bahwa pihaknya tidak melupakan asap dan Karhutla, meski sibuk dengan tahun politik. Memang dalam situasi seperti ini ada banyak masalah yang harus diselesaikan namun tetap tidak mengabaikan masalah Karhutla di Riau.Â
“Belum, belum Februari nanti kita rencananya akan tetapkan status siaga asap dan Karhutla,” katanya saat dihubungi bertuahpos.com via ponsel, Rabu (24/1/2018). Edwar Sanger sempat menyebut bahwa saat ini dirinya sedang di Australia dalam urusan EMA.Â
Setelah pulang dari pertemuan itu kata Edwar, pihaknya akan segera berembuk dengan tim Satgas Karhutla Riau untuk membahas masalah penetapan status siaga asap dan Karhutla. Dia menambahkan, dari koordinasi dengan BMKG Stasiun Pekanbaru, memang sebaiknya penetapan status itu pada Februari nanti.Â
“Sampai saat ini juga belum ada arahan dari Pak Gubernur Riau soal itu (penetapan status). Yang pasti nanti akan dirembukkan dulu. Biasanya mekanismenya akan digelar rapat koordinasi antar sektoral dulu. Baru selanjutnya dirumuskan apakah perlu ditetapkan status atau belum,” sambungnya.Â
Sebelumnya, Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) terus mengingatkan Pemprov Riau agar kesibukan di tahun politik tidak melupakan bahaya asap dan Karhutla. Sebab masalah ini perlu dapat kontroling serius.Â
“Jangan sampai lupa. Karena ada banyak kesibukan di tahun politik makanya masalah asap dan Karhutla jangan sampai dilupakan,” kata Staf Kampanye dan Advokasi Jikalahari Okto, saat dihubungi bertuahpos.com, Rabu (24/1/2018) di Pekanbaru.Â
Baca:Â Jikalahari: Pemprov Riau, Tahun Politik Jangan Lupakan Asap dan Karhutla
Dia menambahkan pada setiap ada kesempatan, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman selalu mengemukakan soal Pergub Nomor 5 tahun 2015 Tentang penanganan Karhutla. Namun dalam realitasnya masih banyak langkah-langkah dan penegasan terhadap masalah ini tidak berjalan.
“Sebagai bentuk evaluasi untuk tahun ini, saya menyarankan agar Pak Gubernur fokus saja pada regulasi tersebut. Karena ini menyangkut banyak pihak. Masalah asap dan Karhutla adalah momok menakutkan dan perlu penanganan serius,” katanya. (bpc3)